ChrisyuliusAnggaBudiwan (2009) Rancang Bangun Sistem Pengaman Pencetus Seismik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Metode seismik merupakan metode geofisika aktif karena dalam proses melakukan eksplorasi digunakan sumber getaran buatan. Sumber getaran buatan dapat dihasilkan dari peledakan main charge yang dipicu oleh pencetus seismik. Pencetus seismik adalah alat peledak aktif yang berfungsi sebagai pemicu ledakan bagi main charge . Pada saat pemasangan pencetus seismik di daerah eksplorasi dapat terjadi penyalaan sendiri yang disebabkan oleh sambaran petir tidak langsung atau induksi. Akibatnya aktifitas eksplorsi yang sudah direncanakan menjadi terganggu dan juga dapat membahayakan manusia yang berada disekitar area eksplorasi. Untuk itu dalam penelitian ini akan dilakukan perancangan dan pembuatan sistem pengaman untuk pencetus seismik. Perancangan sistem pengaman ini mengacu pada konstruksi pencetus seismik hasil rancangan awal dari Perusahaan pembuat pencetus sesimik yang kemudian dimodifikasi dengan memasang elektroda pengaman. Elektroda pengaman dipasang sebelum filamen yang terhubung dengan peledak utamanya. Ada dua rancangan utama, yang pertama dengan satu elektroda pengaman dan yang kedua dengan dua elektroda pengaman yang dipasang secara paralel. Untuk pemasangan satu elektroda pengaman akan dikaji tentang pengaruh titik letak elektroda sepanjang ruang yang tersedia dalam pencetus seismik yaitu sebesar 10 mm. Dari hasil pengujian pada tegangan uji tertinggi yaitu 70 kV diperoleh nilai pemotongan tegangan impuls dan waktu pemotongannya. Untuk elektroda pengaman tipe A tegangan potongnya 9,8 kV dengan waktu pemotongannya 47,5 ns. Kemudian untuk elektroda pengaman tipe B tegangan potongnya 9,6 kV dengan waktu pemotongannya 46,4 ns. Dan yang terakhir untuk elektroda pengaman tipe C tegangan potongnya 7,6 kV dengan waktu pemotongannya 36,1 ns. Berdasarkan hasil pengujian elektroda pengaman tipe C memiliki kinerja yang lebih baik daripada elektroda pengaman pada tipe A dan tipe B karena tegangan potongnya lebih kecil dan waktu pemotongannya lebih singkat. Ditinjau dari karakteristik kurva tegangan–waktu ( v-t curve ) rancangan sistem pengaman dengan dua elektroda paralel mempunyai kemiringan tegangan potong dari gelombang impuls yang lebih datar dibandingkan rancangan dengan satu elektroda. Dengan demikian rancangan sistem pengaman dengan dua elektroda paralel lebih baik dipasang untuk sistem pengaman pencetus seismik.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2009/450/050903042 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Elektro |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 16 Nov 2009 10:42 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 20:07 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140042 |
Preview |
Text
050903042.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |