Pengembangan Industri Kecil Rotan Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik.

BagusPurwananditaBasuki (2009) Pengembangan Industri Kecil Rotan Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pasar industri rotan di dunia 80% berasal dari Indonesia, dimana pusat pengembangannya di Kabupaten Cirebon dan Gresik (Sumber: Berita Cerbon, Januari 2008). Kabupaten Gresik sebagai salah satu pusat pengembangan industri kecil rotan, memiliki lokasi pusat pengembangan kerajinan rotan yaitu di Kecamatan Menganti (RTRW Kabupaten Gresik) Industri kecil rotan Menganti mulai mengalami masa penurunan setelah dibukanya kran eksport rotan setengah jadi pada 2005 (SK Menteri Perdagangan No. 12/MDAG/ PER/6/2005), harga bahan baku naik hingga 50%, kemudian diikuti oleh kurang dan semakin menipisnya ketersediaan bahan baku rotan yang berkualitas baik. Hal tersebut dikarenakan bahan baku yang diperoleh selama ini berasal dari pulau Sulawesi dan Kalimantan. Adanya kebijakan dari pemerintah daerah penghasil bahan baku rotan untuk membatasi bahkan melarang bahan baku rotan untuk keluar dari daerahnya, mengakibatkan pengrajin rotan mengalami masalah untuk pemenuhan bahan bakunya. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik Industri Kecil Rotan Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik, menyusun konsep dan strategi pengembangan industri, serta menyusun arahan pengembangan sentra industri kecil rotan di Kecamatan Menganti. Jenis penelitian yang digunakan dalam mengamati dan mengidentifikasi penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan (Action Research) yang membahas karakteristik industri, analisis potensi dan masalah, analisis kondisi eksternal dan internal, dan linkage system. Dalam menyusun konsep dan strategi pengembangan digunakan matriks eksternal internal, matriks SWOT, dan matriks grand strategy. Menyusun arahan pengembangan sesuai dengan karakteristik industri dan arahan pengembangan industri kecil rotan. Industri kecil rotan tersebar di empat desa yaitu Desa Domas, Boteng, Gadingwatu dan Beton. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan industri diantaranya adalah material, man power, money, machine dan market. Industri kerajinan rotan menganti merupakan industri kecil dengan ciri bahan baku utama rotan yang berasal dari sulawesi dan kalimantan, tenaga kerja berasal dari dalam wilayah, tingkat pendidikan menengah, tenaga kerja memiliki status borongan, modal tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan sehari-hari, struktur usaha tergantung dari permintaan pasar dan ketersediaan bahan baku, tidak memiliki strategi pemasaran, peralatan utama yang digunakan bersifat semi modern, tidak memiliki ijin usaha, aturan kerja bersifat fleksibel, memiliki sistem administrasi dan pembukuan, tidak memiliki kreativitas dan inovasi. Konsep yang akan dikembangkan yaitu pengembangan industri kecil rotan Menganti melalui model pendamping Lembaga Pengembangan Bisnis dalam peningkatan pelatihan desain, pengetahun internet dan keterampilan para pengrajin serta peningkatan pelatihan mengenai mekanisme pasar lokal dan global dengan memanfaatkan lembaga pengambangan bisnis di Kabupaten Gresik. Melakukan Kerjasama pemerintah daerah dengan daerah penghasil rotan seperti pengadaan terminal bahan baku untuk pemenuhan dan keberlangsungan industri kecil rotan Gresik. meningkatkan peran pemerintah sebagai fasilitator dalam peminjaman modal dan alat finishing dengan bunga rendah melalui pemanfaatan CSR.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2009/394/050902821
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 28 Sep 2009 09:50
Last Modified: 28 Sep 2009 09:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139983
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item