Studi Perhitungan Teknis dan Ekonomis Panjang Maksimum Jaringan Tegangan Rendah Di Desa Karangpring Sukorambi Jember.

FauziMunir (2009) Studi Perhitungan Teknis dan Ekonomis Panjang Maksimum Jaringan Tegangan Rendah Di Desa Karangpring Sukorambi Jember. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Listrik pedesaan merupakan salah satu dari usaha pemerintah untuk memberikan kesejahteraan pada masyarakat. Dalam pembangunan jaringan distribusi baru di Dusun Karangpring Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember pada tahun 2007, panjang jaringan tegangan rendah (JTR) dibatasi sebesar 500 m. Hal ini berbeda dengan pelaksanaan pembangunan jaringan distribusi pada tahun-tahun sebelumnya yang tidak mensyaratkan adanya panjang maksimum dari JTR dan biasanya berkisar hingga 1000 m. Oleh karena itu dalam skripsi akan dibandingkan bagaimana besar rugi daya dan energi, jatuh tegangan pada jaringan tegangan rendah, serta besar biaya investasi untuk pembangunan dari jaringan distribusi dengan panjang maksimum JTR sebesar 500 m dengan model jaringan distribusi jika batasan panjang maksmum JTR hingga 1000 m. Perbandingan antara jaringan dengan batasan maksimum 500 m dengan jaringan dengan batasan 1000 m dilakukan pada lokasi dan kondisi beban yang sama. Pada jaringan distribusi di Dusun Karangpring Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember dengan ketentuan batas panjang maksimum JTR sebesar 500 m, didapatkan dari perhitungan bahwa total rugi-rugi daya pada JTR dan trafo distribusi sebesar 310,599 W dan rugi energi untuk satu bulan sebesar 226,734 kWH. Jatuh tegangan pada JTR pada tiang B10 untuk penghantar fasa R, S dan T masing-masing sebesar 0,202 V, 0,233 V dan 0,249 V. Jatuh tegangan pada JTR pada tiang C9 untuk penghantar fasa R, S dan T masing-masing sebesar 0,492 V, 0,552 V dan 0,554 V. Pembangunan jaringan distribusi tersebut memerlukan biaya investasi sebesar Rp.452.850.000,00 Konfigurasi jaringan distribusi jika batas panjang maksimum JTR sebesar 1000 m, didapatkan dari perhitungan bahwa total rugi-rugi daya pada JTR dan trafo distribusi sebesar 178,198 W dan rugi energi untuk satu bulan sebesar 130,09 kWH. Jatuh tegangan pada JTR pada tiang B21 untuk penghantar fasa R, S dan T masing-masing sebesar 1,791 V, 1,932 V dan 1,982 V. Pembangunan jaringan distribusi tersebut memerlukan biaya investasi sebesar Rp.316.168.000,00 Dengan membandingkan kedua konfigurasi jaringan distribusi dengan batas panjang JTR yang berbeda, dengan batasan panjang maksimum JTR sebesar 500 m akan membuat rugi-rugi daya dan jatuh tegangan pada saluran tegangan rendah akan menjadi jauh lebih baik. Akan tetapi jika diterapkan untuk daerah pedesaan yang masih baru atau bebannya relatif tidak besar, pembangunan dengan panjang JTR yang pendek akan sangat merugikan terutama dari sisi investasi dan rugi-rugi pada trafo distribusi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2009/321/050902379
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Elektro
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 16 Nov 2009 12:09
Last Modified: 16 Nov 2009 12:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139908
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item