WasiskaIyati (2009) Museum Arsitektur Indonesia di Surabaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Museum yang merupakan wadah pelestarian sejarah bangsa harus terus kita kembangkan dan kita apresiasi. Karena seiring perkembangan zaman, catatan sejarah akan terus bertambah, dan sudah menjadi kewajiban bagi para generasi bangsa untuk tetap melestarikan sejarah tersebut, yang akan menjadi media pembelajaran bagi masa yang akan datang dalam berbagai aspek kehidupan. Arsitektur merupakan salah satu aspek yang sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari, juga mengalami perkembangan dalam catatan sejarah, khususnya di Indonesia. Namun, Indonesia yang memiliki keanekaragaman karya arsitektur yang terus berkembang belum memiliki suatu wadah pelestarian dalam bentuk museum untuk mewadahi karyakarya arsitektur tersebut sebagai media pembelajaran. Akan tetapi museum kini sedikit terlupakan akibat kurangnya daya tarik bangunan museum itu sendiri. Untuk itu dibutuhkan wadah pelestarian karya arsitektur Indonesia dalam bentuk museum dengan upaya meningkatkan daya tarik bangunan museum tersebut agar terus dapat diminati dan diapresiasi oleh pengunjung. Perencanaan museum memiliki berbagai pertimbangan yang lebih dalam upaya meningkatkan daya tarik museum, yang dapat dimulai dari aspek terpenting yaitu penangkapan visual dan pengalaman. Untuk itu dibutuhkan keterkaitan antara ruang eksternal yang pertama kali ditangkap oleh pengunjung hingga ruang internal untuk memperoleh pengalaman yang optimal dalam ruang museum. Hal ini dapat diupayakan dengan konsep tata ruang dan bentuk yang ‘mengalir’, dalam upaya mengoptimalkan daya tarik eksternal maupun internal bangunan. Proses tersebut dimulai dengan menganalisis aspek-aspek desain museum pada umumnya dan penekanan terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan eksplorasi tata ruang dan bentuk yang ‘mengalir’. Keseluruhan proses desain secara umum menggunakan metode programatik, lalu metode analogi pada pendekatan bentuk, dan metode kanonik pada pendekatan ruang. Kemudian dihasilkan sintesa berupa konsep-konsep desain yang selanjutnya menjadi suatu pedoman dalam tahapan eksplorasi desain untuk mendapatkan hasil desain yang optimal. Museum Arsitektur Indonesia di Surabaya hadir dalam upaya mewadahi sejarah perkembangan arsitektur di Indonesia yang belum terpenuhi dalam bentuk museum. Hal ini dilakukan dengan mengoptimalkan pengolahan tata ruang dan bentuk yang ‘mengalir’ sebagai upaya meningkatkan daya tarik museum serta mengakomodir perjalanan arsitektur di Indonesia yang beraneka ragam, berdasarkan periodesasi waktu dan zaman tertentu.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2009/317/050902334 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 28 Aug 2009 08:52 |
Last Modified: | 28 Aug 2009 08:52 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139903 |
Actions (login required)
View Item |