YerrySiswanto (2009) Pengaruh Fraksi Volume Serat Kenaf – Serbuk Kayu Terhadap Kekuatan Tarik Matriks Polypropylene Komposit Hibrid. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Komposit merupakan penggabungan antara penguat dan pengikat yang disusun secara kombinasi untuk mendapatkan sifat tertentu. Apabila dalam komposit tersebut terdapat satu atau lebih penguat maka disebut komposit hibrid. Komposit dengan bahan alami (bio-komposit), akhir-akhir ini mulai menjadi favorit yang terus dikembangkan. Perhatian ekologis mengakibatkan minat akan material alami dikarenakan bahan ini mudah didapat, tersedia sangat banyak di alam dan memiliki sifat seperti kemampuan daur ulang, ramah lingkungan ( environment friendly ), murah, dan dapat terurai dalam tanah ( biodegradable) . Tanaman Kenaf ( Hibiscus Cannabinus ) memiliki kandungan serat yang tinggi. Namun pemanfaatan serat kenaf di Indonesia terbatas hanya sebagai bahan dasar pembuatan karung, kertas, dan pulp . Dalam industri penggergajian kayu skala kecil, serbuk kayu merupakan salah satu jenis limbah yang melimpah yang belum termanfaatkan secara optimal. Polypropylene (PP) adalah salah satu jenis plastik yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan plastik jenis ini dikarenakan mempunyai sifat dapat didaur ulang, mampu dipanaskan berulang-ulang. Polypropylene juga sering dijumpai sebagai pengikat dalam pembuatan komposit. Kekuatan dari bahan alami yang masih rendah jika dibandingkan bahan sintetik maka perlu dilakukan penelitian dengan menggabungkan bahan alami antara serat kenaf dan serbuk kayu meranti sebagai penguat dalam material komposit. Penelitian ini menggunakan variasi fraksi volume serat kenaf dan serbuk kayu (0%:30%), (5%:25%), (10%:20%), (15%:15%), (20%:10%), (25%:5%) dan (30%:0%). Fraksi volume penguat dalam komposit sebesar 30%. Serat kenaf yang digunakan memiliki ukuran diameter 180-400 mikron dan panjang 5 mm. Serbuk kayu yang digunakan adalah serbuk kayu meranti dengan ukuran diameter 250-355 mikron. Proses pencetakan komposit pada penelitian ini menggunakan proses injection molding dengan parameter tekanan 8 bar dan temperatur 190 ° C. Hasil penelitian menunjukan bahwa kekuatan tarik komposit hibrid mengalami peningkatan dengan bertambahnya fraksi volume serat kenaf dalam kompost hibrid. Kekuatan tarik komposit hibrid rata-rata tertinggi dicapai pada fraksi volume serat kenaf dan serbuk kayu meranti (30 %:0%) sebesar 77,72 N/mm 2 . Penggabungan serat kenaf dan serbuk kayu meranti memberikan efek hibrid negatif terhadap kekuatan tarik pada semua variasi fraksi volume penguatnya. terdapat satu atau lebih penguat maka disebut komposit hibrid. Komposit dengan bahan alami (bio-komposit), akhir-akhir ini mulai menjadi favorit yang terus dikembangkan. Perhatian ekologis mengakibatkan minat akan material alami dikarenakan bahan ini mudah didapat, tersedia sangat banyak di alam dan memiliki sifat seperti kemampuan daur ulang, ramah lingkungan (
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2009/239/050901797 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 13 Aug 2009 12:02 |
Last Modified: | 13 Aug 2009 12:02 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139823 |
Actions (login required)
View Item |