RInsanKhoironHendarul (2009) Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah di Rumah Sakit Umum Daerah Praya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Rumah sakit merupakan salah satu tempat penyehatan masyarakat, dibalik fungsinya rumah sakit juga menghasilkan limbah yang yang mengandung bahan beracun berbahaya (B3). IPAL RSUD Praya mulai beroperasi pada tahun 2004 untuk menjaga kesehatan lingkungan sekitar dari bahaya limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit. Studi ini merupakan evaluasi terhadap kinerja IPAL RSUD Praya untuk menurunkan parameter pH, NH 3, deterjen, minyak dan lemak, merkuri dan perak. Diharapkan dengan hasil studi ini dapat mengevaluasi kinerja IPAL RSUD Praya serta dapat memberikan alternatif penyelesaian masalah untuk menjaga kemampuan IPAL. Evaluasi IPAL RSUD Praya ini dimulai dari pengambilan sampel dari inlet dan outlet pada IPAL, meneliti kadar parameter pH, NH3, Detergen, minyak lemak, mercury ( Hg ), dan perak ( Ag ) yang terkandung dalam limbah cair rumah sakit pada Laboratorium Kesehatan Mataram dan Laboratorium Kualitas Air Jasa Tirta I Malang, kemudian membandingkan kualitas air hasil olahan IPAL dengan baku mutu yang berlaku (Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001). Dari hasil penelitian dapat diketahui kadar parameter dari inlet dan oulet, hasil ini dapat digunakan untuk menghitung penurunan kadar parameter dari inlet ke outlet. Parameter kualitas air ini juga akan digunakan untuk menentukan beban limbah. Debit limbah adalah 80% debit air bersih. Setelah itu dilakukan analisis kapasitas tampungan dan bangunan IPAL untuk mengevaluasi kinerja dari tiap-tiap bangunan. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa IPAL RSUD Praya tidak optimal dalam mereduksi kadar beberapa parameter di dalam limbah, diantaranya adalah Amonia (NH3), deterjen (MBAS) serta minyak dan lemak. Untuk menghilangkan kadar minyak dan lemak dari air limbah maka langkah penyelesaiannya adalah dengan membangun perangkap lemak yang terpisah dari kompleks IPAL, sehingga diharapkan minyak dan lemak bisa habis dari air limbah sebelum memasuki IPAL dan tidak menggangu proses reduksi parameter yang lainnya. Konstruksi IPAL ditambah dengan satu bak lagi yaitu bak saringan abu batubara untuk menanggulangi masalah kadar NH3 yang berlebihan, sehingga setelah melalui berbagai proses dalam instalasi pengolahan dan melewati bak saringan abu batubara parameter dapat berkurang dari 12,6 mg/liter menjadi 0,29 mg/liter, dimana parameter NH3 sudah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan yaitu tidak boleh melebihi 0,5 mg/liter.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2009/231/050901789 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 05 Aug 2009 11:12 |
Last Modified: | 05 Aug 2009 11:12 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139817 |
Actions (login required)
View Item |