Kajian Kepatuhan Pemakaian Sabuk Keselamatan Studi Kasus Pengendara di Wilayah Malang Raya.

RahayuPrimaningtyas (2009) Kajian Kepatuhan Pemakaian Sabuk Keselamatan Studi Kasus Pengendara di Wilayah Malang Raya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tingkat kecelakaan transportasi jalan sangat tinggi, sehingga banyak upaya yang dilakukan untuk mengurangi hal tersebut. Salah satunya adalah dengan menggunakan fitur keselamatan yaitu sabuk keselamatan. Pemakaian sabuk keselamatan untuk wilayah urban dan rural di Malang Raya dirasa masih kurang maksimal sehingga perlu diadakan penelitian berkaitan dengan karakteristik pemakaian sabuk keselamatan oleh pengendara dan model kepatuhannya, yang nantinya bisa memberikan fakta dan wacana dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data hasil survai penghitungan langsung kepatuhan pemakaian sabuk keselamatan, data kecepatan setempat dan data hasil wawancara. Peta kelas jalan wilayah malang raya dan jumlah kendaraan roda empat yang terdaftar di Malang Raya merupakan data sekunder yang diperlukan untuk mendesain survai. Terdapat tiga jenis survai yang akan dilaksanakan, yakni survai perhitungan langsung (sesuai dengan metode dari NOPUS), survai kecepatan setempat dengan metode manual yang umum dilakukan yaitu menggunakan penggal jalan 50 m (wilayah luar kota) untuk kecepatan perkiraan 40-65 km/jam dan penggal jalan 25 m (wilayah perkotaan) untuk kecepatan perkiraan <40 km/jam, menghitung kecepatan setempat tiap ruas jalan menggunakan metode 85% kecepatan aktual, kemudian dikategorikan menjadi kecepatan tinggi (>40 km/jam) dan kecepatan rendah (<40 km/jam) sehingga dapat dimodelkan. Serta survai wawancara sesuai dengan metode revealed preference (Kulanthayan, 2003) yaitu melakukan wawancara secara personal dengan menggunakan kuisoner. Lokasi masing-masing survai dilaksanakan pada dua wilayah, yaitu wilayah urban dan wilayah rural di Malang Raya. Untuk survai perhitungan langsung dan survai kecepatan setempat dilaksanakan di ruas-ruas jalan arteri dan kolektor di daerah bagian jalan yang lurus dan tidak berada dekat persimpangan. Sedangkan untuk survai wawancara dilaksanakan di tempat-tempat pusat kegiatan atau tempat-tempat pelayanan umum. Jumlah sampel survai wawancara total untuk wilayah urban dan rural di Malang Raya adalah sebanyak 1200 sampel, untuk survai perhitungan langsung dan survai kecepatan setempat, sampel diambil selama kurun waktu tiga jam pada masing-masing ruas jalan dengan jumlah minimal adalah 400 sampel untuk masing-masing wilayah. Dari data yang diperoleh, dilakukan analisis dengan menggunakan metode analisis statistik deskriptif untuk memperoleh karakteristik pengendara, dan dilakukan analisis binary logistik untuk mendapatkan model kepatuhan pemakaian sabuk keselamatan di wilayah urban dan rural di Malang Raya. Dari hasil analisis statistik deskriptif didapatkan karakteristik pengendara antara lain adalah posisi tempat duduk, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, kepemilikan SIM, tes kepemilikan SIM, alasan pemakaian sabuk keselamatan, lokasi berkendara, jarak perjalanan, manfaat pada jarak dekat, kecepatan berkendara dan pemahaman peraturan. Nilai tingkat kepatuhan penggunaan sabuk keselamatan untuk wilayah urban sebesar 77% dan untuk wilayah rural sebesar 73%. Sedangkan karakteristik pengendara dengan selisih nilai yang paling jauh antara wilyah urban dan rural adalah variabel tes penerbitan SIM menurut kondisi sosial ekonomi pengendara dan variabel jarak perjalanan yang ditempuh menurut persepsi pengendara. Kecepatan setempat yang didapat untuk jalan arteri adalah antara 28,5–58,5 km/jam, untuk jalan kolektor 30-49 km/jam. Analisis regresi dilakukan dengan input data kelipatan 100 sampel, demikian seterusnya hingga diperoleh model pada jumlah akhir sample 851 untuk wilayah urban dan 350 untuk wilayah rural. Dari hasil analisis binary logistik didapatkan model statistik kepatuhan pemakaian sabuk keselamatan oleh pengendara untuk wilayah urban adalah U = -1,270 + 1,426 kepemilikan SIM + 0,584 alasan kepatuhan + 0,644 lokasi + 0,560 manfaat + 0,728 pemahaman sedangkan untuk wilayah rural U = -1,546 + 0,815 posisi+ 0,708 pendidikan + 0,510 tes SIM + 0,534 alasan kepatuhan – 1,078 jarak. Model statistik kepatuhan pengendara pada ruas jalan di wilayah urban adalah U = 0,924 + 2,384 kecepatan (pengemudi pada jalan arteri), U = -0,013 + 1,959 kecepatan (penumpang pada jalan arteri), U = 1,504 – 0,671 kecepatan (pengemudi pada jalan kolektor), U = 0,052 + 0,545 kecepatan (penumpang pada jalan kolektor). Pada wilayah rural didapatkan model statistik sebagai berikut: U = -0,218 + 1,780 kecepatan (pengemudi pada jalan arteri), U = 0,152 + 1,899 kecepatan (penumpang pada jalan arteri),

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2009/206/050901598
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 04 Jun 2009 09:44
Last Modified: 04 Jun 2009 09:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139787
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item