Studi Penentuan Wilayah Konservasi Sumber Daya Air Di Daerah Kota Pesisir Pantai (Studi Kasus Kota Ampana, Kab. Tojo Una-una, Sulawesi Tengah).

Teguh, Prihanto (2009) Studi Penentuan Wilayah Konservasi Sumber Daya Air Di Daerah Kota Pesisir Pantai (Studi Kasus Kota Ampana, Kab. Tojo Una-una, Sulawesi Tengah). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan negara air, yang secara kontinyu terjadi musim hujan selama lebih kurang enam bulan yang memberikan curah hujan cukup besar. Pembangunan yang dilakukan berarti juga akan mengalihfungsikan penggunaan lahan. Lahan yang dulunya merupakan daerah terbuka maupun daerah resapan air, berubah menjadi daerah yang tertutup perkerasan dan bersifat kedap air. Perubahan penggunaan lahan seperti ini menyebabkan pada musim penghujan, air hujan tidak dapat lagi meresap ke dalam tanah, sehingga menimbulkan limpasan di permukaan (surface runoff) yang kemudian menjadi genangan atau banjir. Daerah pantai merupakan daerah yang rawan oleh banjir, hal ini dikarenakan kondisi topografi yang relatif datar selain itu daerah pantai merupakan daerah hilir, dimana beban debitnya lebih besar daripada di daerah hulu. Metode yang digunakan dalam menghitung debit limpasan adalah dengan menggunakan metode Rasional, sedangkan dalam penentuan usulan wilayah konservasi ialah tata guna lahannya. Penentuan wilayah tersebut ditujukan pada lahan-lahan RTRW 2018 fungsi Bagian Wilayah Kota (BWK) lahan kosong, kebun, tegalan, taman kota dan pada daerah permukiman prosentasi wilayah resapan lebih ditambah atau diperluas. Besarnya debit limpasan permukaan yang terjadi di Kota Ampana secara keruangan untuk setiap outlet saluran drainase, adalah berkisar antara 0,624 m3/dt sampai 4,059 m3/dt. Setelah adanya perubahan terhadap tata guna lahannya terjadi pengurangan debit limpasan permukaan berkisar 3,387% sampai 35.152 %. Dari hasil simulasi yang telah dilakukan menunjukkan, bahwa perubahan penggunaan lahan kosong menjadi daerah permukiman akan mengakibatkan peningkatan debit limpasan permukaan dan sebaliknya, jika lahan kosong atau kebun diubah menjadi hutan kota, RTHK, dan taman-taman bermain menyebabkan debit limpasan permukaan yang terjadi di daerah studi menjadi berkurang.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2009/157/050901246
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 04 May 2009 14:51
Last Modified: 03 Jan 2022 03:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139730
[thumbnail of ABSTRAKSI.pdf]
Preview
Text
ABSTRAKSI.pdf

Download (9kB) | Preview
[thumbnail of BAB_2.pdf]
Preview
Text
BAB_2.pdf

Download (234kB) | Preview
[thumbnail of BAB_1.pdf]
Preview
Text
BAB_1.pdf

Download (16kB) | Preview
[thumbnail of BAB_3.pdf]
Preview
Text
BAB_3.pdf

Download (78kB) | Preview
[thumbnail of BAB_4.pdf]
Preview
Text
BAB_4.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (8kB) | Preview
[thumbnail of BAB_5.pdf]
Preview
Text
BAB_5.pdf

Download (13kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_ISI.pdf

Download (10kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_GAMBAR.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_GAMBAR.pdf

Download (8kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_TABEL.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_TABEL.pdf

Download (7kB) | Preview
[thumbnail of KATA_PENGANTAR.pdf]
Preview
Text
KATA_PENGANTAR.pdf

Download (12kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item