Aksesibilitas Bangunan Rumah Sakit dan Pengaruhnya terhadap Perilaku Pengunjung Pada Saat Simulasi Evakuasi Kebakaran.

YuliaYuniarti (2009) Aksesibilitas Bangunan Rumah Sakit dan Pengaruhnya terhadap Perilaku Pengunjung Pada Saat Simulasi Evakuasi Kebakaran. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Wayfinding dapat dideskripsikan sebagai proses penggunaan informasi ruang dan lingkungan untuk menemukan jalan pada lingkungan terbangun. Aksesibilitas dalam suatu bangunan tidak terpisah dengan prinsip kemudahan untuk masuk, bergerak, menggunakan fasilitas dan keluar dari dalam bangunan. Keduanya berkaitan erat karena dengan penerapan aspek wayfinding dalam suatu lingkungan memungkinkan semua orang dapat mengakses lingkungan tersebut dengan mudah. Pada bangunan publik kemudahan aksesibilitas sangat diperlukan. Pada saat evakuasi kebakaran, pengguna bangunan publik umumnya kesulitan untuk menemukan jalur evakuasi karena tidak adanya tanda-tanda darurat atau akses untuk keluar bangunan tidak berfungsi dengan semestinya. Bangunan rawat jalan RSU Dr. Soetomo memiliki masalah aksesibilitas dalam kondisi darurat karena fasilitas dan sirkulasi untuk evakuasi kebakaran belum memenuhi persyaratan bangunan. Berdasarkan masalah tersebut, studi ini mengkaji elemen aksesibilitas darurat bangunan IRJ dan pengaruhnya terhadap perilaku wayfinding . Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengidentifikasikan kejelasan sirkulasi dan fasilitas evakuasi kebakaran yang ada dalam IRJ RSU Dr. Soetomo dan untuk mengetahui kemudahan pengunjung pada saat kebakaran melalui pengamatan perilaku wayfinding dalam simulasi evakuasi kebakaran . Pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap kondisi sirkulasi dan fasilitas evakuasi pada bangunan. Desain penelitian quasi eksperimental digunakan pada setting alami (bangunan IRJ) dengan simulasi untuk mendapatakan data mengenai acuan dan titik henti yang digunakan oleh partisipan serta perilaku wayfinding partisipan. Simulasi dilakukan dari empat titik awal berbeda pada dua lantai bangunan dan diikuti oleh sepuluh partisipan yang diasumsikan sebagai pengunjung bangunan rawat jalan. Kuesioner digunakan untuk cek silang pengamatan terhadap perilaku wayfinding dengan tanggapan dari partisipan. Analisis selanjutnya difokuskan pada kejelasan sirkulasi dan fasilitas evakuasi, acuan, dan titik henti. Pengaruh kejelasan sirkulasi dan fasilitas evakuasi terhadap perilaku wayfinding dianalisis dengan hasil dari studi literatur mengenai evakuasi kebakaran. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa sirkulasi bangunan cukup jelas berdasarkan indikator kompleksitas tata ruang, akses visual, dan perbedaan lingkungan kecuali pada saat bangunan dalam kondisi ramai. Sedangkan fasilitas evakuasi pada bangunan tidak jelas berdasarkan indikator perbedaan fisik, kontinuitas perletakan, dan visibilitas. Pergerakan orang lain, koridor utama, koridor cabang, pintu, ramp dan penanda banyak digunakan sebagai acuan. Partisipan juga menggunakan perpotongan koridor sebagai titik henti sementara. Pintu timur dan barat, tangga darurat dan ramp digunakan sebagai titik henti akhir. Kecenderungan perilaku partisipan yaitu kesulitan mengenali jalur sirkulasi menuju pintu keluar atau tangga darurat, menggunakan orang lain sebagai acuan dan berhenti di perpotongan koridor yang mengindikasikan kebingungan partisipan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2009/123/050901008
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings
Divisions: Fakultas Teknik > Arsitektur
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 14 Apr 2009 10:31
Last Modified: 14 Apr 2009 10:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139690
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item