Studi Alternatif Perencanaan Bangunan Utama Tipe Urugan Batu Dengan Membran Beton Pada Bendungan Bendo Kabupaten Ponorogo Jawa Timur.

Sarfiani (2009) Studi Alternatif Perencanaan Bangunan Utama Tipe Urugan Batu Dengan Membran Beton Pada Bendungan Bendo Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bendungan adalah suatu tembok penahan air yang dibentuk dari beberapa bagian tanah dan batuan untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bangunan utama untuk bendungan adalah membuat suatu konstruksi bendung yang dibangun dengan arah melintang sungai sehingga terjadi kenaikan muka air serta tampungan air pada waduk. Dalam perencanaan bangunan utama suatu bendungan harus memperhatikan stabilitas bendungan tersebut, agar bendungan yang dibangun kuat dan aman, serta mampu menahan rembesan. Bendungan Bendo sendiri terletak di Sungai Kali Keyang atau dikenal dengan nama Kali Ngindeng di Dusun Bendo, Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Saat ini, tipe bangunan utama bendungan Bendo adalah bendungan dengan tipe timbunan zonal inti tegak. Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah memberikan alternatif perencanaan bendungan tipe urugan batu dengan membran beton, menggunakan cara penelusuran banjir untuk mendapatkan kapasitas tampungan efektif waduk, menganalisis stabilitas tubuh bendungan dengan metode Fellenius dan tegangan tanah efektif, serta metode CRFD ( Concrete Faced Construction Method ) untuk penentuan tulangan membran. Penelusuran banjir digunakan untuk mencari debit air yang keluar melewati pelimpah sehinnga dapat diketahui berapa besar kapasitas tampungan waduknya. Dari kapasitas tampungan tersebut dapat ditentukan dimensi bendungan yang layak secara teknis untuk dibangun. Adapun analisis stabilitas lereng tubuh bendungan menggunakan metode Fellenius untuk menganalisis angka keamanan dari ketahanan geser yang berbeda-beda yang timbul di sepanjang bagian yang berlainan pada bidang longsor., dan dapat dinyatakan tubuh bendungan aman (hasil perhitungan berada diatas angka keamanan). Sedangkan analisis keamanan konstruksi tubuh bendungan terhadap tegangan tanah yang terjadi, lebih besar dari tegangan ijin yang diberikan atau daya dukung tanahnya kurang dari daya dukung tanah ijin. Oleh sebab itu, dilakukan treatment dengan cara Consolidation Grouting. Metode CRFD digunakan untuk penentuan tulangan dimana tulangan untuk membrannya diambil 0,5% dari luas beton, atau 0.5% untuk tulangan vertikal dan 0.4% untuk tulangan horizontal.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2009/1/050900287
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 20 Feb 2009 11:38
Last Modified: 20 Feb 2009 11:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139660
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item