NurAisyah (2008) Karakteristik Objek Wisata Keraton dan Museum Sumenep”. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pengembangan pariwisata di Indonesia pada dasarnya menggunakan konsep pariwisata budaya (cultural tourism) seperti yang telah ditetapkan dalam UndangUndang No. 9 Tahun 1994. Hal ini dilakukan tentunya dengan pertimbangan bahwa Indonesia memiliki potensi seni dan budaya yang beraneka ragam dan bernilai tinggi yang tersebar pada tiap Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Indonesia. Dalam hal ini, seni dan budaya yang beraneka ragam dan bernilai tinggi dapat dijadikan sebagai daya tarik utama untuk menarik wisatawan datang berkunjung ke Indonesia. Berdasarkan kebijakan tersebut, Museum dan Keraton Sumenep ini memiliki dua fungsi yaitu sebagai objek wisata budaya sebagai sektor utamanya dan sebagai kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan, sehingga benarbenar harus dipertimbangkan pengembangannya agar tidak merusak salah satu fungsi dari kawasan ini. Salah satu alternatif dalam mengembangkan kegiatan wisata di kawasan ini adalah dengan menerapkan konsep wisata partisipatoris dan berkesinambungan, mengingat konsep ini memiliki prinsip pengembangan kegiatan pariwisata yang sangat memperhatikan keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Museum dan Keraton Sumenep memiliki banyak potensi, namun belum dikembangkan secara optimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi dan permasalahan yang terdapat di Museum dan Keraton Sumenep kemudian memberikan arahan pengembangan yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Museum dan Keraton Sumenep ditinjau dari sisi penawaran ( supply ), karakteristik sisi permintaan ( demand ) dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan wisatanya. Sisi penawaran dianalisis untuk menemukan karakteristik Museum dan Keraton Sumenep yang dapat ditawarkan untuk wisatawan, dengan disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan wisatawan akan kegiatan wisatanya. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini memakai pendekatan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Diantaranya adalah: Analisis Supply Demand akan mencakup analisis terhadap komponen sediaan pariwisata yang terdiri dari sumber daya alam, sumber daya kebudayaan dan sarana prasarana dan disesuaikan dengan karakteristik dan permintaan wisatawan yang mengunjungi Keraton dan Museum Sumenep, Analisis Linkage System digunakan untuk melihat hubungan Keraton dan Museum Sumenep secara eksternal, Analisis Pemasaran Pariwisata dilakukan untuk melihat peluang pemasaran Keraton dan Museum Sumenep. Analisis ini juga akan mengevaluasi metode pemasaran/promosi yang telah dilakukan dan membandingkannya dengan kriteria daya tarik objek wisata. Analisis Partisipatif dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi pelakupelaku yang berbeda beserta kepentingannya terhadap suatu rencana, program atau proyek. Analisis SWOT digunakan untuk penelaahan terhadap kondisi fisik, ekonomi dan sosial wilayah perencanaan serta struktur ruang dan kelembagaan. Hasil studi menunjukkan bahwa strategi pengembangan yang sesuai untuk objek wisata Museum dan Keraton Sumenep adalah strategi pertumbuhan cepat dimana pengembangan akan dilakukan secara bertahap dan target akan disesuaikan dengan kondisi museum dan keraton Sumenep yang juga berfungsi sebagai kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan sehingga tidak melampaui daya dukung lingkungan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2008/779/050900307 |
Subjects: | 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 20 Feb 2009 13:55 |
Last Modified: | 20 Feb 2009 13:55 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139621 |
Actions (login required)
View Item |