MohamadArifin (2008) Pengendali Eksitasi pada Mesin Induksi Sebagai Generator(MISG) Menggunakan PLC. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Mesin Induksi Sebagai Generator (MISG) adalah mesin induksi yang dioperasikan sebagai generator induksi. Mesin induksi dapat dioperasikan sebagai generator induksi dengan cara memutar rotor pada kecepatan di atas kecepatan sinkron. Pertimbangan penggunaan generator induksi karena konstruksinya yang kokoh dan sederhana(rotor sankartupai), mudah perawatan, harganya murah, banyak tersedia di pasaran dan tidak perlu sinkronisasi saat interkoneksi ke jalajala PLN. Salah satu kelemahan utama dari generator induksi adalah tegangan keluarannya sangat dipengaruhi oleh beban, apalagi jika diterapkan pada pembangkit listrik yang beroperasi sendiri (stand alone). Hal itu disebabkan karena besarnya eksitasi(arus penguatan medan) pada generator induksi tergantung dari beban yang terpasang. Sehingga, pada fluktuasi beban listrik dan perubahanperubahan daya di sisi beban yang disuplai oleh generator berpengaruh pada tegangan yang dibangkitkan generator. Agar tegangan konstan atau jika mengalami variasi masih berada pada kawasan yang diijinkan sesuai standar PLN(198 sampai 231 volt), maka diperlukan pengendali eksitasi. Metode yang digunakan pada skripsi ini meliputi perancangan hardware dan software. Pada perancangan hardware, kita gunakan tegangan keluaran generator sebagai masukan dari sensor tegangan. Sensor tegangan disini terdiri dari sensor tegangan batas atas dan sensor tegangan batas bawah. Sensor tegangan batas atas akan aktif saat tegangan generator diatas 230 sedangkan sensor tegangan batas bawah akan aktif saat tegangan dibawah 210 volt. Akan tetapi, pada saat tegangan generator pada range 210 sampai 230 volt maka kedua sensor tidak akan bekerja(off). Selanjutnya keluaran dari sensor tegangan akan digunakan sebagai masukan PLC. Untuk perancangan software, kita gunakan pemrograman dengan ladder diagram. Secara keseluruhan, saat tegangan generator diatas 230 volt, maka PLC akan memerintahkan untuk melakukan pengurangan jumlah kapasitor eksitasi, sedangkan pada saat tegangan generator dibawah 210, maka PLC akan melakukan panambahan jumlah kapasitor eksitasi, sedangkan untuk tegangan generator pada range 210 sampai 230 volt, PLC akan memerintahkan untuk mempertahankan jumlah kapasitor eksitasi yang terpasang. Dari hasil penilitian ini diketahui bahwa generator induksi 0,3 kW, akan membangkitkan tegangan 220 volt pada saat kondisi tanpa beban ketika kapasitansi kapasitor yang terpasang pada stator generator sebesar 7,8 μ F. Pada saat dilakukan penambahan beban maka pengendali eksitasi akan melakukan penambahan kapasitor eksitasi juga, demikian juga pada saat dilakukan pengurangan beban maka akan terjadi pengurangan kapasitor eksitasi juga. Secara keseluruhan, pengendali eksitasi ini telah bekerja sesuai dengan harapan yaitu mampu memenuhi kebutuhan eksitasi generator induksi sesuai dengan permintaan beban sehingga tegangan keluaran generator tetap berada pada kawasan yang direncanakan(210 sampai 230 volt).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2008/753/050900052 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Elektro |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 21 Jan 2009 09:45 |
Last Modified: | 21 Jan 2009 09:45 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139594 |
Actions (login required)
View Item |