Kuat Tekan Sisa Beton Akibat Temperatur Tinggi Dengan Komposisi Nilai Faktor Air Semen yang Berbeda Pada Umur Beton 7 Hari, 28 Hari dan 35 Hari.

DiahAyuWitaresmi (2008) Kuat Tekan Sisa Beton Akibat Temperatur Tinggi Dengan Komposisi Nilai Faktor Air Semen yang Berbeda Pada Umur Beton 7 Hari, 28 Hari dan 35 Hari. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Musibah kebakaran yang terjadi tidak hanya melanda pada suatu struktur bangunan gedung yang sudah berumur lama, tetapi juga terkadang terjadi pada suatu struktur bangunan gedung yang baru saja selesai dibangun ataupun terjadi pada pelaksanaan pembangunan suatu gedung. Sehingga dalam penelitian ini dibuat benda uji yang diberi temperatur 200°C, 400°C, 600°C, dan 800°C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan sisa beton dan keadaan permukaan beton akibat temperatur tinggi pada suatu beton polos. Komposisi campuran berdasarkan perhitungan mix desain dengan mutu beton (f’c) 30 MPa dengan faktor air semen berbeda yaitu 0,4; 0,55; dan 0,65 beton diberikan temperatur tinggi pada umur 7 hari, 28 hari dan 35 hari, Setelah dilakukan pembakaran, benda uji didinginkan selama 24 jam hingga suhunya normal yang kemudian dilakukan pengamatan terhadap benda uji setelah itu dilakukan uji tekan. Berdasarkan hasil penelitian dapat dituliskan bahwa apabila beton tersebut terkena temperatur tinggi untuk semua umur dan FAS, cenderung terjadi penurunan kuat tekan. Dan dari hasil penelitian yang didapatkan, untuk FAS 0,55 dan 0,65 terjadi penurunan angka kuat tekan yang lebih tinggi daripada angka penurunan yang ditunjukkan pada FAS 0,4. Hal ini berarti semakin rendah FAS, maka angka penurunannya semakin lebih rendah dibandingkan dengan nilai FAS yang lebih tinggi. Tetapi selisih penurunan yang terjadi untuk setiap FAS tidak berbeda jauh. Kondisi penurunan ini berbanding lurus dengan suhu pembakaran yang mengenai beton. Terjadi perubahan warna yang cukup jelas pada setiap suhu pembakaran, yakni pada suhu 200 C warna berubah menjadi abu-abu cerah, suhu 400 C menjadi coklat susu dan nampak jelas terbakar, suhu 600 C menjadi coklat susu-pink muda dengan bintik-bintik warna merah bata, dan pada suhu 800 C menjadi putih-ungu muda. Kerusakan yang terjadi pada setiap suhu pembakaran, pada suhu 200 C hanya terlihat banyaknya butiran-butiran semen yang tidak bereaksi, pada suhu 400 C terdapat sedikit porous/ pori, sedikit pengelupasan, retak rambut samar, dan mulai rapuh. Pada suhu 600 C terlihat semakin banyaknya retak rambut, daerah pengelupasan yang lebih lebar, terdapat banyak pori, rapuh, dan terdapat banyak butiran-butiran semen menjadi coklat susu-pink muda. Sedangkan pada suhu 800 C semakin banyaknya retak rambut yang lebih luas, daerah pengelupasan yang lebih lebar, banyak prous, sangat rapuh, permukaan beton yang terkelupas. Dimana untuk tiap-tiap suhu terjadi reaksi yang berbeda-beda, sehingga didapatkan tingkat kerusakan yang berbeda-beda.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/734/050803696
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 23 Dec 2008 09:46
Last Modified: 25 Oct 2021 06:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139572
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item