EriCahyani (2008) Tinjauan Bahasa Universal Mode-Busana melalui Pembagian Ruang pada Arsitektur, Studi kasus: Kamar kecil dalam bangunan publik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Komunikasi merupakan jembatan pengungkapan aktualisasi diri antar manusia dan salah satu indikasinya adalah penggunaan bahasa, salah satunya adalah bahasa kanan dan kiri. Bahasa kanan dan kiri dalam norma sosial secara konvensional dikenal sebagai bahasa posisi laki-laki dan perempuan, laki-laki berdiri di samping kanan perempuan. Bahasa ini juga digunakan dalam perancangan mode-busana yang diperlihatkan dalam arah bukaan pelingkup dan posisi kancing. Nilai dari posisi kanan dan kiri dalam norma sosial sama seperti norma desain mode-busana sebagai petanda posisi laki-laki dan perempuan. Namun, arsitektur sebagai sesama desain yang berdekatan dengan kehidupan masyarakat sama seperti mode-busana tidak menggunakan bahasa ini sebagai nilai dari posisi kanan dan kiri. Posisi kanan dan kiri dalam arsitektur hanya memiliki fungsi sebagai wujud proporsi pada ruang dalam. Kondisi ini menunjukkan perancangan arsitektur masih kurang menyadari adanya norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Pada kajian ini akan melihat keberlakuan norma posisi kanan dan kiri arsitektur dengan perspektif desain mode-busana. Tujuannya adalah sebagai kritik untuk melihat adanya keberlakuan norma sosial yang telah digunakan dalam desain modebusana. Penelitian bersifat kualitatif untuk melihat tanda-tanda kanan dan kiri dalam desain arsitektur dengan variabel posisi kanan sebagai perempuan dan posisi kiri sebagai laki-laki. Tinjauan ini sebagai data awal untuk melihat keberlakuan bahasa universal desain mode-busana pada arsitektur. Data awal tersebut dianalisis sebagai hasil faktual yang ada pada perancangan kamar kecil dalam bangunan publik. Analisis selanjutnya menggunakan kritik normatif-doktrinal sebagai alat untuk melihat nilai keberlakuan bahasa menggunakan norma, konvensi, spesifikasi, gaya hidup dan aspek visual. Penelitian ini menemukan bahwa bahasa universal mode-busana—kanan dan kiri—tidak berlaku dalam bahasa perancangan arsitektur. Bahasa kanan dan kiri dalam mode-busana merupakan sebuah assosiasi perbedaan laki-laki dan perempuan serta kesadaran akan norma sosial yang ada dalam masyarakat selain sebagai nilai estetika. Di sisi lain arsitektur sebagai desain penggunaan bahasa hanya berhubungan dengan fungsi dari ruang. Posisi kanan kiri dalam arsitektur hanya bahasa proporsi perancangan ruang dalam.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2008/732/050803669 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 23 Dec 2008 14:35 |
Last Modified: | 23 Dec 2008 14:35 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139569 |
Actions (login required)
View Item |