Evaluasi sistem Drainase daerah pantai terhadap bahaya banjir : studi kasus kota Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una Propinsi .Sulteng.

AzwarKharisFadillah (2008) Evaluasi sistem Drainase daerah pantai terhadap bahaya banjir : studi kasus kota Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una Propinsi .Sulteng. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan negara air, yang secara kontinyu terjadi musim hujan selama lebih kurang enam bulan yang memberikan curah hujan cukup besar. Kondisi alam yang demikian ini, haruslah mendapat perhatian secara cermat, karena merupakan salah satu faktor yang mendasar dalam menata dan membangun suatu daerah. Pembangunan yang dilakukan berarti juga akan mengalihfungsikan penggunaan lahan. Lahan yang dulunya merupakan daerah terbuka maupun daerah resapan air, berubah menjadi daerah yang tertutup perkerasan dan bersifat kedap air. Perubahan penggunaan lahan seperti ini menyebabkan pada musim penghujan, air hujan tidak dapat lagi meresap ke dalam tanah, sehingga menimbulkan limpasan di permukaan ( surface runoff ) yang kemudian menjadi genangan atau banjir. Daerah pantai merupakan daerah yang rawan oleh banjir, hal ini dikarenakan kondisi topografi yang relatif datar selain itu daerah pantai merupakan daerah hilir, dimana beban debitnya lebih besar daripada di daerah hulu.Tujuan dari diadakannnya studi evaluasi ini untuk memberikan informasi kondisi eksisting dan RTRW 2018 dari saluran drainase yang ada di kota Ampana dan alternatif usulan dalam mengendalikan banjir di kota Ampana. Dalam mempermudah proses pengerjaan skripsi ini software yang digunakan adalah AVSWAT 2000, dimana output daari software tersebut adalah informasi mengenai batas DAS, luas DAS, dan beban debit yang ada pada tiap sub DAS. Dalam analisa kajian beban debit pada saluran drainase, menggunakan metode rasional. Hasil dari Evaluasi : besar debit banjir dari hulu pada 5 sub DAS adalah: Pudimaoti 19,20 m 3 /dt, Bailo 5,8 m 3 /dt, Ampana 18,5 m 3 /dt, Toba 17,151 m 3 /dt, Dondo 4,25 m 3 /dt. Sejumlah 22 saluran dalam kondisi eksisting dan RTRW 2018 tidak mencukupi dalam menampung debit buangan dari lahan sehingga dapat menyebabkan banjir. Selain itu ketidakmampuan sungai dlam menampung beban debit di hulu juga menjadi penyebab banjir di Kota Ampana. Dalam upaya penaggulangan bahaya banjir yang ada di Kota Ampana, alternatif yang di usulkan adalah adanya perubahan dimensi dari tiap-tiap saluran yang sudah tidak mencukupi tampungannya, serta alternatif pembuatan kolam tampungan sementara yang nantinya dapat mereduksi beban debit banjir di lahan dan mengurangi beban debit banjir yang masuk ke sungai .

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/727/050803664
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 17 Dec 2008 09:31
Last Modified: 17 Dec 2008 09:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139563
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item