FaridPancaSantoso (2007) Studi Kajian Penyebaran Polutan Berdasarkan Faktor Kegiatan Pertanian Di Das Brantas Hulu Wilayah Administrasi Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kegiatan Pertanian akan menimbulkan pencemaran baik di sungai maupun lahan karena penggunaan pupuk. Penyebaran pupuk ini harus dapat diidentifikasi agar terjadi pengendalian pencemaran sehingga tidak menimbulkan dampak yang sangat merugikan masyarakat. Kota Batu, merupakan wilayah kegiatan pertanian dengan areal yang cukup luas. Luasnya lahan pertanian di Kota Batu ini dapat dimungkinkan intesitas yang cukup besar dalam penggunaan obat-obatan kimiawi dalam bentuk pupuk dan lainnya yang ada di lahan dan yang akhirnya masuk ke dalam sungai. Mengingat Kota Batu adalah bagian wilayah DAS Brantas Hulu yang terdapat sumber air di wilayahnya, maka pencemaran yang terjadi di sini sangat mempengaruhi kualitas air yang mengalir ke arah hilir. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya suatu sistem kontrol dan monitoring yang dapat cepat diakses, sehingga pencemaran air dan kerusakan lingkungan dapat di atasi secara cepat Dengan pola kegiatan pertanian di Kota Batu saat ini (simulasi sampai tahun 2005), studi ini memperoleh hasil yaitu pencemaran sungai secara umum digolongkan pada kelas III yang artinya bahwa tingkat pencemaran sudah pada kondisi kritis. Sedangkan jumlah polutan terbesar yang dikandung di lahan Kota batu adalah desa Torongrejo dan Sidomulyo, yaitu NO3 : 0.03 kg/ha, Organik N : 19.77 kg/ha, P Terlarut : 0.03 kg/ha, Organik P : 3.83 kg.ha, Mineral P : 0.64 kg/ha. . Dengan kewaspadaan terhadap bahaya pencemaran ini, dalam studi ini juga menganalisa dampak rencana pemerintah Kota Batu tentang penataan kawasan baru terhadap pengurangan jumlah pencemaran akibat kegiatan pertanian. Dengan Simulasi AVSWAT 2000, studi ini menghasilkan hasil pemodelan yaitu pola sebaran polutan di DAS Brantas Hulu Kota Batu mengalami penurunan yang signifikan pada simulasi sampai pada tahun 2010. Diperoleh penurunan besar polutan NO3 di outlet 70 DAS Brantas Hulu Kota Batu pada simulasi tahun 2010 antara 73,83 % sampai dengan 99 %, polutan Organik N antara 42,59 % sampai dengan 98 % , polutan NO2 antara 56,4 % sampai dengan 98,5 % , polutan NH4 antara 44,59 % sampai dengan 98,5 % , polutan Organik P antara 36,11 % sampai dengan 98,43 % , polutan Mineral P antara 52,68 % sampai dengan 98,75 % dari rerata besar polutan tahun 2001-2005. Berdasarkan semua hasil studi yang telah dilakukan maka didapat kesimpulan bahwa kondisi Kota Batu saat ini patut untuk diwaspadai dan akan menjadi lebih baik jika rencana penataan kawasan oleh Pemerintah Kota Batu untuk tetap dilaksanakan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2008/721/050801499 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 11 Aug 2008 08:50 |
Last Modified: | 11 Aug 2008 08:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139555 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |