FebiRahmadianto (2008) Pengaruh Variasi Cutting Fluid dan Variasi Feeding Pada Proses Pemotongan Orthogonal Poros Baja terhadap Kekasaran Permukaan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kondisi pemotongan yang optimal pada proses permesinan berperan penting dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi geometris. Salah satu ciri komponen mesin yang memiliki karakteristik geometrik ideal adalah komponen tersebut mempunyai permukaan yang sangat halus, atau memiliki kekasaran permukaan yang semakin mendekati 0,1mm. Kekasaran permukaan (surface roughness) merupakan ketidakteraturan konfigurasi suatu permukaan beban kerja yang dapat berupa goresan atau kawah kecil pada suatu permukaan ditinjau dari profilnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekasaran permukaan adalah gerak makan (feeding) dan jenis cairan pendingin (cutting fluid) yang digunakan. Kedua faktor ini menjadi parameter terhadap kekasaran karena feeding merupakan elemen dasar proses permesinan dan cutting fluid yang berfungsi mengurangi gesekan antara chip, tool, dan benda kerja sehingga kekasaran permukaan benda kerja menjadi berkurang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental nyata (true experimental research) dengan variasi cutting fluid yang dipilih berasal dari jenis air (kategori cairan emulsi), soluable oil (kategori cutting oils), castrol DC 282 (kategori cairan sintetik), dan SAE 20W-50 (kategori cairan semi sintetik). Kesemuanya mewakili empat kategori utama cutting fluid yang sering dipakai dalam proses permesinan. Selanjutnya, kecepatan gerak makan (feeding) yang dijalankan yaitu 0,05 mm putaran-1; 0,08 mm putaran-1; 0,10 mm. putaran-1; 0,15 mm. putaran-1; dan 0,20 mm. putaran-1. Hasil pengujian pemotongan orthogonal poros baja yang menggunakan variasi cutting fluid dan variasi feeding serta hasil analisis berupa perbandingan data kekasaran permukaan menunjukkan bahwa kekasaran terkecil terjadi dalam penggunaan cutting fluid air yaitu 2,204 mm dan berkecepatan gerak makan 0,05 mm.put-1. Kemudian, kekasaran yang terbesar terjadi dalam penggunaan cutting fluid SAE 20W-50 yaitu 5,554mm dan berkecepatan gerak makan 0,2 mm.put-1. Air memiliki kekentalan sebesar 0,017 yang dapat menyerap panas lebih baik sehingga gesekan antara chip, tool, dengan benda kerja dapat diminimalkan daripada SAE 20W-50 yang kekentalannya adalah 1,408. Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa semakin besar feeding semakin besar pula kekasaran permukaan. Selain itu, semakin besar kekentalan (viskositas) cutting fluid semakin besar pula kekasaran permukaannya. Kesimpulan akhir penelitian ini mendukung kebenaran teori tentang adanya hubungan kekasaran permukaan dengan penggunaan cutting fluid dan kecepatan pemakanan (feed rate).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2008/72/050800550 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 18 Mar 2008 11:10 |
Last Modified: | 18 Mar 2008 11:10 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139553 |
Actions (login required)
View Item |