Studi Perencanaan Pola Tata Tanam Pada Daerah Irigasi Bendung Bomo di Kabupaten Banyuwangi.

EkaWendaSatriaWibawa (2008) Studi Perencanaan Pola Tata Tanam Pada Daerah Irigasi Bendung Bomo di Kabupaten Banyuwangi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia adalah negara agraris, yaitu negara yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani atau pendapatan penduduknya sebagian besar dari bercocok tanam. Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat serta untuk melaksanakan program swasembada pangan adalah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. Salah satu program yang ditunjukan untuk merehabilitasi dan memperluas Jaringan irigasi di Pulau Jawa adalah Java Irrigation Improvement and Water Resources Management Project (JIWMP) dengan target seluas 250.000 hingga 300.000 hektar. Tujuan utama dari studi ini adalah untuk memperoleh alternatif pola tata tanam yang terbaik dan memperoleh cara pembagian dan pemberian air irigasi di DI Bomo. Studi terdiri atas beberapa kajian, yaitu ; 1) Analisa hidrologi, 2) Analisa ketersediaan air sungai, 3) Analisa kebutuhan air irigasi, 4) Memberikan usulan pola tata tanam, 5) Pemilihan alternatif pola tata tanam, dan 6) Rekomendasi pemberian air irigasi. Data-data yang diperlukan diperoleh dari Dinas Pengairan Kabupaten Banyuwangi. Hasil studi menunjukkan bahwa usulan pola tata tanam adalah padi/palawija padi/palawija - palawija dengan dibagi menjadi 3 golongan, yaitu : Golongan 1 Januari Periode 1 (409,05 Ha), Golongan 2 Januari Periode 2 (251,390 Ha), Golongan 3 Januari Periode 3 (244,460 Ha). Sistem pemberian air dilakukan dengan metode Faktor Palawija Relatif (FPR). Sistem ini memberikan asumsi bahwa pemberian air dapat dilakukan secara terus menerus selama nilai FPR yang ada memenuhi syarat memadai (tidak digilir). Syarat tersebut untuk daerah studi berdasarkan pengalaman besarnya adalah 0,12. Intensitas tanam yang dapat dicapai untuk alternatif terpilih (alternatif pola tata tanam 7) adalah 286,11 % sehingga terjadi peningkatan sebesar ± 38 % dari semula sebesar 262 % dengan kondisi existing pola tata tanam padi/palawija padi/palawija palawija sebelum dibagi menjadi sistem golongan dengan pembagian air dengan sistem rotasi. Untuk mengatasi masalah kekurangan air, selain melakukan modifikasi pola tata tanam maka dilakukan dengan mengefisiensikan pemakaian air irigasi, meningkatkan peran serta petani pemakai air untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengelolaan air irigasi dalam HIPPA, memanfaatkan potensi air yang ada di sekitar lokasi untuk menambah debit antara lain dengan membuat bendung atau embung, dan mengurangi daerah layanan yaitu dengan mengubah status lahan dari berpengairan teknis menjadi sawah tadah hujan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/704/050803561
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 25 Nov 2008 09:18
Last Modified: 25 Nov 2008 09:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139538
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item