LilikMuzdalifah (2008) Analisis Model Hujan-Debit di Sub DAS Lesti Berbasis SIG. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Undang-undang no.7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air menyatakan pentingnya sistem informasi sumber daya air. Dinyatakan bahwa untuk mendukung pengelolaan sistem informasi sumber daya air diperlukan pengelolaan sistem informasi hidrologi. Oleh karena itu sebelum merencanakan perlu dilakukan analisa hidrologi yang terjadi di dalamnya termasuk limpasan permukaan. Mengingat begitu kompleksnya ekosistem DAS maka teknologi SIG merupakan alternatif yang sangat membantu dalam usaha manajemen DAS. Oleh sebab itu permodelan hujan-debit merupakan satuan untuk mendekati nilainilai hidrologis proses yang terjadi di lapangan. Kemampuan pengukuran hujan-debit aliran sangat diperlukan untuk mengetahui potensi sumberdaya air di suatu wilayah DAS. Model hujan-debit dapat dijadikan sebuah alat untuk memonitor dan mengevaluasi debit sungai melalui pendekatan potensi sumberdaya air permukaan yang ada. Software HEC-HMS dan AVSWAT 2000 adalah program yang berbasis SIG yang bekerja sebagai ekstensi ( Graphical User Interface ) dalam software Arc View . Program HEC-HMS dan AVSWAT 2000 dirancang khusus dan dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam suatu DAS. Salah satu diantaranya mensumulasikan data curah hujan menjadi data debit historis. Permukaan bumi di DAS Brantas hulu direpresentasikan ke dalam bentuk Digital Elevation Model (DEM) dengan ukuran grid 25 m x 25 m untuk mendapatkan karakteristik DAS yang lebih detail. Untuk mendapatkan nilai-nilai prediksi parameter aliran, program membutuhkan overlay peta tataguna lahan dan peta jenis tanah. Data hidrologi dan klimatologi dibutuhkan program untuk memperhitungkan besar aliran dalam DAS, dan evaporasi yang terjadi dalam DAS. Suatu wilayah DAS dibagi menjadi sub DAS – sub DAS untuk mendapatkan informasi dan hasil running yang lebih terperinci. Dalam studi ini DAS daerah studi dibagi menjadi 5 sub DAS dengan luas total 385,369 km 2 dengan outlet AWLR tawangrejeni. Terdapat 2 simulasi dalam penelitian ini, yang pertama adalah dengan software HEC-HMS dan yang kedua adalah dengan software AVSWAT 2000. Dilakukan untuk membangkitkan data hujan menjadi debit model historis yang nantinya akan dibandingkan dengan debit lapangan. Hasil simulasi, untuk debit model HEC-HMS dan AVSWAT 2000 sama-sama mendekati lapangan dengan koefisien korelasi 0,6 < R < 1,0 yang artinya mempunyai hubungan langsung positif baik. Melalui uji homogenitas dikatakan bahwa kedua model dikatakan 95 % betul bahwa sama jenis atau homogen dengan debit lapangan.Tetapi menurut fungsi watu antara tahun 1997-2006 dikatakan bahwa kedua model tidak sama. Hasil debit simulasi mempunyai kecenderungan mempunyai trend yang sama dengan debit lapangan meskipun kedua model memberikan nilai kesalahan relatif yang masih besar pada tahun-tahun tertentu. Hal ini dimungkinkan karena keterbatasan data yang ada sehingga input parameter kurang detail.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2008/614/050802862 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 25 Sep 2008 08:10 |
Last Modified: | 25 Sep 2008 08:10 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139448 |
Actions (login required)
View Item |