AbdusSyakur (2008) Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Kapasitas Saluran Drainase Pada Sub DAS Brantas Di Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pertumbuhan Penduduk akan memberikan dampak pada perkembangan suatu kota. Bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan bertambah pula pembangunan fisik kota. Hal ini akan berdampak pada tata guna lahan yang awalnya merupakan lahan terbuka dan bersifat lolos air menjadi kawasan tata guna lahan yang tertutup lapisan perkerasan di atasnya dan bersifat kedap air. Hal ini akan berdampak pada perubahan limpasan permukaan dan debit buangan penduduk yang terjadi. Studi ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh perubahan tata guna lahan yang terjadi terhadap kapasitas saluran drainase eksisting. Sehingga dilakukan analisis dengan membandingkan debit air total pada tata guna lahan berbagai variasi tahun, yaitu tahun 2000, 2004, dan arahan RTRW tahun 2010 dengan kapasitas saluran drainase eksisting tahun 2007. Debit Air total adalah debit buangan penduduk ditambah debit limpasan permukaan dan ditambah dengan kandungan sedimen sebesar 10%. Debit buangan penduduk didapat dengan mengasumsi 90% dari besarnya kebutuhan air penduduk kota Malang yaitu 180 lt/org/hr. Sedangkan debit limpasan permukaan didapat dari rumus Rasional Modifikasi yaitu : Q = 0,00278 .Cs.C.I.A Dari rumus diatas terlihat bahwa limpasan permukaan dipengaruhi oleh Koefisien tampungan, koefisien limpasan, Intensitas hujan dan luas daerah pengaliran. Koefisien tampungan, intensitas hujan dan luas daerah pengaliran merupakan variabel tetap, sehingga vaktor yang berubah adalah koefisien pengaliran (C). Nilai C ini berubah sesuai dengan tata guna lahan yang terjadi. Pengolahan data dimulai dengan analisa hidrologi yang akhirnya didapatkan debit limpasan permukaan, yang nantinya ditambahkan debit buangan penduduk sehingga menghasilkan debit rancangan yang akhirnya didapat debit total tiap saluran (Q total ).debit total ini dibandingkan dengan kapasitas eksisting saluran (Q eksisting ), apabila Q eksisting < Q total maka saluran tidak memenuhi dan harus dilakukan treatment agar kapasitas eksisting dapat menampung Q total saluran. Dari perhitungan yang dilakukan didapatkan nilai C meningkat pada tiga tahun pengamatan yaitu 0,6252 pada tahun 2000, 0,7008 pada tahun 2004, dan 0,8231 pada arahan RTRW tahun 2010. Hal ini nantinya akan berpengaruh terhadap Q total tiap saluran pada DAS Brantas Kota Malang yaitu 26,2348 m 3 /dt pada tahun 2000, 33,5045 m 3 /dt pada tahun 2004, dan 43,9133 m 3 /dt pada arahan RTRW tahun 2010. Peningkatan ini menyebabkan ada beberapa saluran eksisting yang tidak memenuhi kapasitasnya. Sehingga menyebabkan permasalahan genangan pada beberapa ruas saluran, dan makin meningkat seiring meningkatnya Q total tiap saluran. Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut pada studi ini direkomendasikan untuk penambahan tinggi saluran drainase, sehingga didapat dimensi baru yang dapat menampung Q total yang terjadi, dengan tidak mengindahkan pemeliharaan saluran yang baik.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2008/581/050802829 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 24 Sep 2008 08:13 |
Last Modified: | 24 Sep 2008 08:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139412 |
Actions (login required)
View Item |