Pengembangan Fasilitas Penunjang pada Kawasan Obyek Wisata Alam Gunung Bromo.

AswindBahar (2008) Pengembangan Fasilitas Penunjang pada Kawasan Obyek Wisata Alam Gunung Bromo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Latar belakang adanya ide atau gagasan tentang Pengembangan Fasilitas Penunjang pada Kawasan Obyek Wisata Gunung Bromo adalah adanya pendekatan filosofi dan pendekatan fungsional masyarakat Tengger yang didukung oleh rekomendasi, prediksi, dan issu yang berkembang di masyarakat. Bermacamnya budaya Tengger serta potensi wisata alam di kawasan Gunung Bromo yang memiliki daya tarik besar dalam memajukan pariwisata Indonesia, alangkah baiknya apabila fasilitas wisata serta budayanya dapat lebih dikembangkan lagi ke arah pariwisata alam dengan di kelola secara terpadu,sehingga dapat dikomersilkan dengan tetap berdasar pada aspek pelestarian serta pengembangan budaya atau pola wisata eco-tourism . Menurut kebijakan yang terdapat pada RIPP Kabupaten Probolinggo Tahun 2007-2017, disebutkan bahwa pola dasar pengembangan pariwisata Kabupaten Probolinggo adalah Eco Tourism dimana pengembangan pariwisata yang tetap selaras dengan keutuhan alam lingkungan setempat, dalam arti yang lebih dalam yaitu mengutamakan penataan alami yang berorientasi kepada seni keindahan dan kenyamanan. Sedangkan menurut RTRP, Lingkup kawasan perencanaan Kabupaten Probolinggo adalah lokasi tradisional masyarakat Tengger dan untuk lokasi Pilot Project pada tahun ini difokuskan pada Desa Ngadisari. Pada rencana pemanfaatan ruang juga disebutkan bahwa kawasan terbangun kota terletak di sepanjang jalan kolektor primer dan konsentrasi kegiatan penunjang utama wisata di Dusun Cemorolawang. Selain itu, pada rencana pemanfaatan ruang BWK C disebutkan pula bahwa kawasan di Cemorolawang ditetapkan secara dominan untuk pengembangan pariwisata termasuk fasilitas penunjangnya . Tujuan dari pembuatan program tentang Pengembangan Fasilitas Penunjang pada Kawasan Obyek Wisata Alam Gunung Bromo ini adalah untuk dapat memprogram suatu fasilitas penunjang pariwisata yang memadai dan efisien pada kawasan pengembangan dengan pola dasar eco-tourism . Penelitian menggunakan metode pengumpulan dan penseleksian data yang sesuai dan relevan. Metode kajian tersebut dibagi menjadi tiga, yaitu metode penulisan skripsi, metode pembuatan analisis, dan metode pembuatan konsep, sedangkan teknik penelitian dilakukan dengan pengamatan dan penelahaan awal, wawancara, studi literatur, dan studi komparasi. Berdasarkan proses pemrograman yang dilakukan, maka dihasilkan bahwa Pengembangan Fasilitas Penunjang pada Kawasan Wisata Alam Gunung Bromo telah memenuhi menggunakan pola pengembangan pariwisata yang sesuai dengan keadaan alam dan masyarakat setempat, yaitu Pola Pengembangan Eco Tourism dimana pengembangan pariwisata yang tetap selaras dengan keutuhan alam lingkungan setempat, dalam arti yang lebih dalam yaitu mengutamakan penataan alami yang berorientasi kepada seni keindahan dan kenyamanan meliputi kriteriakriteria dasar pengembangan, karakteristik wisatawan, lingkungan, partisipatif masyarakat, pengembangan berdasarkan SWOT, fungsi, bentuk, dan teknoekonomi bangunan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/572/050802800
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings
Divisions: Fakultas Teknik > Arsitektur
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 17 Sep 2008 14:33
Last Modified: 22 Mar 2022 01:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139403
[thumbnail of ASWIND BAHAR.pdf]
Preview
Text
ASWIND BAHAR.pdf

Download (10MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item