IreneDhianAndriawati (2008) Analisis Keseimbangan Air di Sub DAS Lesti Tahun 2008 – Tahun 2028. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Masyarakat modern di waktu mendatang dituntut untuk memperhatikan berbagai keterbatasan, salah satunya adalah keterbatasan tersedianya air sebagai sumberdaya alami. Adanya permasalahan defisit air per tahun juga tidak lepas dari permasalahan fluktuasi kondisi aliran sungai yang cukup besar. Kondisi seperti ini mengindikasikan bahaya banjir pada musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau yang sewaktu-waktu mengancam wilayah Sub DAS Lesti. Berkaitan dengan permasalahan di atas diperlukan adanya sebuah kajian kuantitatif tentang neraca air dengan Sub DAS sebagai unit analisis. Kebutuhan air domestik dan penggelontoran dihitung berdasarkan jumlah penduduk dan standar kebutuhan air tiap wilayah administratif, kebutuhan air pertanian (irigasi, perikanan, peternakan) didapat berdasarkan jumlah usaha di sektor pertanian. Untuk menduga ketersediaan air hujan digunakan Metode Poligon Thiessen dengan memakai 4 stasiun hujan, ketersediaan aliran sungai berasal dari debit pengamatan dan debit Model TANK , debit andalan diduga dari analisis peluang dengan menggunakan Metode Weilbull, ketersediaan air dari mata air berdasarkan data dari UPTD Pengairan Turen dan Tumpang, dan pendugaan ketersediaan airtanah dilakukan berdasarkan peta cekungan air tanah yang di overlay dengan peta batas Sub DAS. Perhitungan evapotraspirasi menggunakan pendekatan Penmann Modifikasi. Total Kebutuhan air Sub DAS Lesti adalah sebesar 398,44 juta m 3 /tahun. Proyeksi kebutuhan air sampai dengan tahun 2028 Sub DAS Lesti dilakukan dengan 4 skenario. Kebutuhan paling besar pada skenario-3 yaitu 472,927 juta m 3 /tahun. Sedangkan total kebutuhan tahun 2028 sebesar 458,42 juta m 3 /tahun. Ketersediaan air total sebesar 657,85 juta m 3 /tahun untuk debit pengamatan dan 637,04 juta m 3 /tahun untuk debit Model TANK . Neraca air tahun 2028 juga dihitung pada tiap sub-sub DAS, yang dibagi menjadi lima sub-sub DAS. Berdasarkan perhitungan neraca air dengan debit pengamatan diketahui bahwa pada Sub-sub DAS Lesti 3 dan Sub-sub DAS Lesti 5 terjadi defisit air, sedangkan pada Sub-sub DAS Lesti 1, Sub-sub DAS Lesti 2, dan Subsub DAS Lesti 4 masih terdapat kelebihan air. Untuk perhitungan neraca air dengan debit Metode Model TANK diketahui bahwa telah terjadi kekurangan air pada semua sub-sub DAS, kecuali Sub-sub DAS Lesti 4 yang mengalami kelebihan air sebesar 124,55 juta m 3 /tahun. Berdasarkan hal tersebut maka dibuat dua simulasi untuk sub-sub DAS yang mengalami kelebihan air yaitu simulasi air baku dan simulasi irigasi, hasil simulasi dapat dilihat pada kesimpulan. Sedangkan untuk daerah yang mengalami kekurangan air dapat dibuat suatu tampungan atau waduk. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa secara keseluruhan ternyata total ketersediaan air lebih besar dari pada kebutuhan air, namun karena penyebaran airnya tidak merata sehingga dibeberapa daerah masih mengalami kekurangan air, karena itu perlu juga dilakukan upaya pemerataan ketersediaan air.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2008/559/050802718 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 10 Sep 2008 11:01 |
Last Modified: | 10 Sep 2008 11:01 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139388 |
Actions (login required)
View Item |