TsabitahAditya (2008) Analisis Keseimbangan Air di Sub DAS Metro Tahun 2008 – 2028. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sub DAS Metro merupakan salah satu Sub DAS di bagian Hulu Kabupaten Malang dengan luas daerah tangkapan air sebesar 16.783,5 ha. Aliran Sungai di Sub DAS Metro yang terukur pada tahun 2005 menunjukkan kesenjangan yang cukup besar antara musim hujan dan musim kemarau. Kondisi seperti ini mengindikasikan adanya ancaman bencana banjir di musim penghujan dan ancaman bencana kekeringan di musim kemarau. Berkaitan dengan permasalahan di atas diperlukan adanya sebuah kajian tentang keseimbangan air yang mencakup kebutuhan dan ketersediaan air, dengan Sub DAS sebagai unit analisis. Dalam penelitian ini kebutuhan air domestik dihitung berdasarkan jumlah penduduk dan standar kebutuhan air tiap wilayah administratif, kebutuhan air pertanian (irigasi, perikanan, peternakan) didapat berdasarkan jumlah usaha di sektor pertanian., kebutuhan air untuk penggelontoran didapat berdasarkan jumlah penduduk dan besarnya konsumsi air, dan kebutuhan air industri didapat berdasarkan ijin penggunaan air. Untuk menduga ketersediaan air hujan digunakan Metode Poligon Thiessen dengan memakai 5 stasiun hujan, ketersediaan aliran sungai diduga dengan menggunakan Metode F.J. Mock dan Model Tank serta analisis peluang menggunakan Metode Weilbull, ketersediaan air dari mata air dan air tampungan diperoleh berdasarkan data dari Dinas Pengairan Kabupaten Malang, dan ketersediaan airtanah dilakukan berdasarkan peta cekungan air tanah yang di overlay dengan peta batas Sub DAS. Perhitungan evapotranspirasi menggunakan pendekatan Pennman Modifikasi . Neraca air dianalisis berdasarkan besarnya total ketersediaan air dan total kebutuhan air. Total Kebutuhan air untuk domestik, industri dan pertanian di seluruh Sub DAS Metro adalah sebesar 168,671 juta m 3 /tahun. Proyeksi kebutuhan air sampai dengan tahun 2028 di Sub DAS Metro dilakukan dengan 4 skenario. Ketersediaan air hujan rata-rata adalah 369,390 juta m 3 /tahun dan ketersediaan tampungan air sebesar 9,040 juta m 3 /tahun. Ketersediaan airtanah sebesar 64,041 juta m 3 /tahun, sedangkan besarnya debit aliran sungai rata-rata di outlet Sub DAS dengan menggunakan Metode F.J. Mock adalah 297,045 juta m 3 /tahun dan Model Tank adalah 266,426 juta m 3 /tahun . Perhitungan neraca air didasarkan pada tiap Sub-sub DAS yang masuk dalam Sub DAS Metro. Berdasarkan hasil perhitungan dengan debit F.J.Mock neraca air di Sub-sub DAS Metro 1 dan 3 mengalami defisit air, sedangkan di Sub-sub DAS Metro 2, 4, dan 5 mengalami surplus air. Sedangkan perhitungan dengan debit Model Tank neraca air di Sub-sub DAS Metro 3 mengalami defisit air, sedangkan di Sub-sub DAS Metro 1, 2, 4, dan 5 mengalami surplus air, maka dapat dibuat suatu simulasi yaitu simulasi air baku dan air irigasi. Sehingga dari hasil perhitungan dapat direkomendasikan, untuk kondisi surplus masih diijinkan adanya perluasan lahan irigasi dan pertambahan penduduk, tetapi harus berdasarkan RTRW yang ada. Sedangkan untuk kondisi defisit perlu adanya tambahan tampungan waduk untuk mencukupi kebutuhan air di Sub-sub DAS Metro.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2008/548/050802707 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 10 Sep 2008 09:25 |
Last Modified: | 10 Sep 2008 09:25 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139380 |
Actions (login required)
View Item |