Pendekatan Kontekstualitas Formal Pada Desain Stasiun Kereta Api ”Kota Baru” di Malang.

IkaPuspitaSari (2008) Pendekatan Kontekstualitas Formal Pada Desain Stasiun Kereta Api ”Kota Baru” di Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kota Malang mengalami perubahan visual kawasan yang cukup pesat, akibat dari perkembangan ekonomi dan letak yang cukup strategis. Perubahan tersebut antara lain berupa perubahan fisik bangunan melalui pembongkaran bangunan kuno menjadi bangunan ’modern’ yang tidak sesuai lingkungannya. Perluasan bangunan tidak serta-merta dilakukan begitu saja tanpa ada aturan yang jelas mengingat bahwa tapak berada di kawasan bersejarah yang memiliki karakter formal (arsitektural) yang sangat kuat sehingga dalam desain pengembangan perlu adanya pertimbangan yang mengatur bagaimana bangunan baru bisa sesuai dengan konteks lingkungan sekitarnya tanpa merusak jiwa serta karakter bangunan stasiun yang sudah ada sejak dahulu. Metode purposive sampling serta metode penelitian deskriptif digunakan dalam menganalisa bangunan sampel yang berada di jangkauan kontekstual kawasan sepanjang Jl. Kertanegara hingga Jl.Semeru. Sedangkan metode penerapan arsitektur kontekstual Brolin (1980) digunakan dalam perancangan. Mendesain sebuah bangunan baru yang kontekstual dengan lingkungan sekitarnya khususnya dalam kawasan bersejarah bertujuan mencapai suatu keharmonisan. Salah satunya melalui pendekatan arsitektur kontekstualitas formal yaitu keinginan mengaitkan bangunan baru dengan lingkungan sekitarnya yang memfokuskan diri pada sintaktik/struktur geometri sebagai ciri-ciri visual dari suatu objek berdasarkan prinsip atau aturan yang dianggap menggarisbawahi wujud arsitektur. Ciri-ciri visual atau elemen-elemen yang terkait diantaranya sumbu, simetri, bentuk ( shape ), proporsi, dan ritme digunakan sebagai variabel penelitian yang kemudian dianalisa dan dijadikan daftar kriteria desain. Secara keseluruhan aplikasi desain pada bagian bangunan sebelah barat sangat terbatas dikarenakan letak bangunan eksisting sebagai bangunan Cagar Budaya yang tidak boleh diubah begitu saja sehingga tampilan bangunan bagian barat merupakan penggabungan antara bangunan Nieuwe Bouwen dengan bangunan masa kini. Tidak demikian pada sisi sebelah timur, aplikasi desain dapat berkembang lebih kekinian dengan modifikasi elemen-elemen baru. Maka dari itu pendekatan ini dilakukan karena kontekstualitas berusaha mempertahankan bangunan lama khususnya yang bernilai historis dan membuat koneksi dengan bangunan baru sehingga menghasilkan sebuah kontinuitas visual.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/541/050802700
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings
Divisions: Fakultas Teknik > Arsitektur
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 10 Sep 2008 10:13
Last Modified: 10 Sep 2008 10:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139374
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item