WindaHarsanti (2008) Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Energi listrik merupakan kebutuhan mutlak bagi kebutuhan aktivitas masyarakat, dan kebutuhannya semakin meningkat dari hari ke hari. Untuk mengatasi krisis energi yang terjadi akibat semakin menipisnya cadangan minyak bumi sebagai bahan dasar untuk menghasilkan energi listrik, maka perlu dicari sumber energi lain yang dapat menghasilkan listrik salah satunya adalah air. Tujuan perencanaan pembangkit listrik skala mikro ini adalah agar dapat direncanakan pembangkit listrik untuk menghasilkan energi listrik yang dapat dimanfaatkan untuk penduduk setempat maupun untuk suplai pada PLN. Perencanaan pembangkit listrik ini dimulai dengan mencari besarnya debit air yang tersedia pada bendung. Karena data debit yang dibutuhkan tidak tersedia, maka besar debit dihitung dengan menggunakan data yang ada yaitu data hujan dan data evapotranspirasi. Perhitungan debit bulanan dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode NRECA dan FJ. Mock. Perhitungan debit bulanan dilakukan pada tahun 1997 sampai 2006. Air pada bendung tidak seluruhnya digunakan untuk pembangkit listrik, karena sebagian dari air tersebut digunakan untuk irigasi. Kebutuhan air irigasi dihitung berdasarkan pola tata tanam pada daerah studi pada tahun 2006 dan dihitung berdasarkan metode Water Balance. Besarnya debit yang digunakan untuk pembangkit listrik sama dengan besarnya debit pada bendung dikurangi dengan besarnya debit irigasi sawah bagian kanan, sehingga besarnya debit yang digunakan untuk perencanaan pembangkit listrik sebesar kebutuhan rerata irigasi sawah bagian kiri. Dari besar debit yang direncanakan tersebut maka dapat dilakukan perencanaan pembangkit listrik yang meliputi perencanaan dimensi bak penyaring, diameter pipa, kehilangan tinggi energi yang terjadi pada pipa, tinggi jatuh efektif, tebal pipa, pemilihan jenis turbin, dan daya yang dapat dihasilkan. Lama beroperasinya pembangkit listrik tergantung pada banyaknya debit air yang tersedia pada bendung. Pada musim hujan pembangkit listrik dapat beroperasi selama 24 jam per hari, tetapi pada musim kemarau tergantung besarnya debit yang tersedia. Dari analisa perhitungan yang dilakukan, besarnya debit rerata kebutuhan irigasi sawah bagian kiri pada tahun 2006 adalah 0,103 m 3 /dt, sehingga debit yang digunakan untuk perencanaan pembangkit listrik adalah 0,103 m 3 /dt. Dari debit tersebut dapat direncanakan diameter pipa sebesar 0,1016 m. Kehilangan tinggi energi total yang terjadi pada pipa adalah 1,7623 m. Dari perbedaan ketinggian di daerah lokasi studi, yaitu 19 m dan kehilangan total tinggi energi 1,7623 m maka tinggi jatuh efektif sebesar 17,2377 m. Dari analisa perhitungan dapat diketahui bahwa tebal pipa yang dapat direncanakan adalah 0,0033 m. Dari data teknis pemilihan jenis turbin yang berdasarkan ketinggian dan debit yang tersedia maka turbin yang dapat digunakan adalah turbin Banki. Dengan debit sebesar 0,103 m 3 /dt dan tinggi jatuh efektif 17,2377 m, maka daya yang dapat dihasilkan adalah 12,541 kW. Daya ini diperkirakan dapat digunakan untuk kurang lebih 50 rumah desa. Kata Kunci : Pembangkit Listrik, Mikro
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2008/47/050800442 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 26 Feb 2008 11:52 |
Last Modified: | 26 Feb 2008 11:52 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139312 |
Actions (login required)
View Item |