Aplikasi Model SWMHMS Untuk Menduga Debit Aliran Sungai (Studi Kasus DAS Ciliman).

ImamHanafi (2008) Aplikasi Model SWMHMS Untuk Menduga Debit Aliran Sungai (Studi Kasus DAS Ciliman). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kabupaten Lebak Provinsi Banten memiliki banyak sawah tadah hujan diantaranya terdapat di Kecamatan Bojongmanik. Sebagai upaya untuk menambah air irigasi di daerah tersebut telah dilakukan studi investigasi dan desain bagunan pompa hidraulis dengan memanfaatkan potensi Sungai Ciliman. Agar ketersediaan debit air di Sungai Ciliman tetap berkelanjutan maka perlu diupayakan perencanaan penggunaan lahan di DAS tersebut. Berkaitan dengan hal ini maka diperlukan suatu studi untuk memprediksi debit aliran sungai berdasarkan karakteristik biofisik DAS berdasarkan pemodelan hidrologi dengan menggunakan Model SWMHMS. Pemodelan hidrologi dengan menggunakan Model SWMHMS memuat 6 parameter yang berkaitan dengan kondisi biofisik DAS yaitu : kapasitas air tersedia (AWC), bilangan kurva aliran permukaan (CN), koefisien nilai abstraksi hujan (IRAC), koefisien perkolasi (PERCCOEF), koefisien aliran dasar (SC), dan kapasitas spesifik tanah (SYC). Dari hasil penelitian diperoleh nilainilai parameter tersebut sebagai berikut : AWC = 4,5, CN = 85,21, IRAC = 0,6, PERCCOEF = 0,01, SC = 0,9, dan SYC = 200, dimana parameter CN adalah parameter yang paling sensitif dalam model ini. Nilai kesalahan absolut ratarata debit aliran sungai hasil pemodelan terhadap data terukur adalah sebesar 34,32%. Simulasi pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap debit aliran sungai dilakukan dengan merubah parameter CN yang merupakan representasi dari tipe tanah, pengolahan lahan, dan kondisi hidrologi pada suatu DAS dengan mengacu pada 9 skenario. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skenario dengan komposisi penggunaan lahan : sawah tadah hujan (2,31%), sawah (11,56%), perkebunan (35,04%), hutan (30%), semak belukar (10,9%), tegalan/ladang (9,03%), rumput/tanah kosong (0,12%), dan pemukiman (1,04%) mampu menurunkan debit maksimum terhadap debit minimum sebesar 18,92% dari kondisi eksisting 11,52 menjadi debit maksimum terhadap debit minimum 9,34. Dari penelitian ini pula dapat direkomendasikan : Model SWMHMS dapat digunakan sebagai alat perencanaan pengelolaan DAS dengan memperhatikan beberapa hal antara lain : sifat fisik tanah, tipe vegetasi, lokasi stasiun hujan dan stasiun klimatologi, dan periode panjang data input yang digunakan (data hujan dan data iklim).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/457/050802259
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 25 Aug 2008 15:47
Last Modified: 25 Aug 2008 15:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139299
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item