Pengaruh Proporsi Piropilit dan Batu Pecah Sebagai Agregat Halus dan Agregat Kasar Dengan Variasi Kadar Aspal Terhadap Parameter Uji Marshall dan Indeks Kekuatan Sisa Pada HRS (Hot Rolled Sheet),

SusantiRathiaPS (2007) Pengaruh Proporsi Piropilit dan Batu Pecah Sebagai Agregat Halus dan Agregat Kasar Dengan Variasi Kadar Aspal Terhadap Parameter Uji Marshall dan Indeks Kekuatan Sisa Pada HRS (Hot Rolled Sheet),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Piropilit merupakan batuan lokal yang banyak terdapat di daerah Sumbermanjing, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dari hasil penelitian Tama dan Katharina, 2007, diketahui bahwa bahan piropilit memiliki keausan kurang dari 40 % (memenuhi standar SNI 03-2417-1991) dan kelekatan aspal terhadap agregat lebih dari 95 % (memenuhi standar SNI 03-2439-1991) sehingga cocok digunakan sebagai agregat pada campuran perkerasan. Selain itu piropilit dapat teraktifasi dengan asam dan panas untuk meningkatkan kinerjanya. Pada penelitian ini digunakan HRS (Hot Rolled Sheet) karena HRS merupakan lapisan permukaan non struktural yang langsung berhubungan dengan hujan yang mengandung polutan dimana hujan ini bersifat asam. Dalam penelitian ini piropilit diproporsikan dengan batu pecah untuk digunakan sebagai agregat halus dan agregat kasar dalam campuran HRS yang kemudian diberi perlakuan dengan larutan asam (Penelitian Astuti dan Utami, 2004). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan agregat halus dan agregat kasar piropilit terhadap parameter uji Marshall meliputi nilai VIM, VMA, Stabilitas, Flow, Marshall Quotient(MQ) serta untuk mengetahui pengaruh penggunaan agregat halus dan agregat kasar piropilit dengan perlakuan asam sebagai asumsi hujan yang mengandung polutan terhadap durabilitas yang dapat diketahui dari Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Pengujian ini dilakukan pada campuran HRS dengan 3 variabel bebas (agregat halus, agregat kasar dan kadar aspal) yang terdiri dari 5 variasi kadar aspal (5%, 6 %, 7 %, 8 %, dan 9 %); 5 variasi proporsi agregat halus piropilit/batu pecah yaitu 0/100, 25/75, 50/50, 75/25 dan 100/0 terhadap berat masing-masing saringan pada agregat halus serta 5 variasi proporsi agregat kasar piropilit/batu pecah yaitu 0/100, 25/75, 50/50, 75/25 dan 100/0 terhadap berat masing-masing saringan pada agregat kasar. Rancangan percobaan yang digunakan dalam menentukan komposisi optimum campuran HRS adalah metode Latin Square 5x5, dimana masing-masing variabel bebas dikomposisikan secara acak, 25 komposisi dengan masing-masing 5 perulangan. Setelah didapat Kadar Aspal Optimum (KAO) dan proporsi agregat halus dan agregat kasar piropilit optimum untuk campuran HRS, penelitian dilanjutkan pada pengujian durabilitas untuk mengetahui Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Dalam pengujian ini, 36 benda uji pada kondisi optimum diberi perlakuan perendaman asam selama 54 detik, dimana perendaman tersebut dilakukan satu kali sehari (Penelitian Astuti dan Utami, 2004) dengan variasi lama perendaman yang berbeda (0, 1, 7, 14, 21, dan 28 kali) masing-masing 6 benda uji, 3 benda uji untuk Marshall Standard dan 3 benda uji untuk Marshall Immersion. Karena terdapat tiga variabel bebas maka proporsi optimum didapatkan dengan cara mencari kadar aspal optimum (KAO) terlebih dahulu dengan metode diagram pita dan Asphalt Institute Method, dimana didapatkan KAO sebesar 7,4%. Setelah itu dicari proporsi agregat halus optimum dan agregat kasar optimum menggunakan metode diagram pita dan iterasi Generalized Newton’s. Dari hasil analisis menggunakan metode iterasi didapatkan proporsi agregat halus optimum 39,493 % piropilit 60,507 % batu pecah dan proporsi agregat kasar optimum adalah 38,552 % piropilit 61,448 % batu pecah dengan nilai VIM 3,757%, VMA 19,797 %, stabilitas 1257,235 kg, flow 2,261 mm dan MQ 555,966 kg/mm. Sedangkan dari metode diagram pita diperoleh proporsi agregat halus optimum 50 % piropilit 50 % batu pecah dan proporsi agregat kasar optimum adalah 50 % piropilit 50 % batu pecah dengan nilai VIM 3,186 %, VMA 19,199 %, stabilitas 1239,031 kg, flow 2,092 mm dan MQ 592,251 kg/mm. Pada pengujian durabilitas, nilai IKS terus mengalami peningkatan sampai perendaman ke 28 dengan nilai IKS 97,716 % untuk campuran HRS optimum dari metode iterasi dan 98,411 % untuk campuran HRS optimum dari metode diagram pita. Dimana nilai-nilai tersebut memenuhi spesifikasi Bina Marga untuk campuran HRS.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/45/050800440
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 26 Feb 2008 11:39
Last Modified: 26 Feb 2008 11:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139292
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item