FebyNugrohoAji (2008) Pengaruh Variasi Waktu Pada Transesterifikasi Biodiesel Minyak Jelantah Terhadap Unjuk Kerja Motor Diesel. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penggunaan minyak jelantah secara langsung masih mempunyai keterbatasan karena tingginya viskositas minyak jelantah. Bahan bakar dengan viskositas yang tinggi dapat menyebabkan ukuran droplet yang besar dan mengakibatkan pembakaran kurang sempurna. Pembakaran yang kurang sempurna dapat meningkatkan emisi gas buangnya. Oleh karena itu perlu dilakukan transesterifikasi untuk menurunkan harga viskositas minyak jelantah sehingga viskositasnya mendekati viskositas solar. Perbedaan viskositas antara minyak mentah ( refined fatty oil ) dan biodiesel juga dapat digunakan sebagai salah satu indikator dalam proses produksi biodiesel. Biodiesel pada penelitian ini didapatkan dari reaksi transesterifikasi minyak jelantah dalam media metanol dengan memanfaatkan katalis basa Natrium Hidroksida (NaOH). Variabel yang dipelajari adalah pengaruh variasi waktu transesterifikasi (5 menit, 15 menit, 25 menit dan 35 menit) pada campuran metanol sebesar 270 ml dengan persentase metanol 30% dari volume minyak jelantah. Biodiesel diperoleh dengan proses transesterifikasi minyak jelantah dan metanol yang telah terlebih dahulu direaksikan dengan Natrium Hidroksida (NaOH). Transesterifikasi dilakukan dengan variasi waktu (5 menit, 15 menit, 25 menit dan 35 menit), kemudian biodiesel yang hasil reaksi didiamkan selama 1 malam kemudian dicuci dengan air dan dilakukan pengeringan dengan memanaskan biodiesel ± pada suhu 100 ° C. Dengan waktu transesterifikasi yang sesuai untuk minyak jelantah akan mendapatkan sifat fisik biodiesel yang mendekati standarisasi biodiesel Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu reaksi dalam proses pembuatan biodiesel minyak jelantah terhadap unjuk kerja dan emisi gas buang pada motor bakar diesel 4 langkah. Dari penelitian didapatkan hasil bahwa biodiesel dengan waktu transesterifikasi 35 menit pada putaran 1300 – 2500 rpm , mampu meningkatkan daya efektif ± 2,1256%, untuk konsumsi bahan bakar efektif turun ± 0,0428%, dan penurunan juga terjadi pada emisi gas buang CO sebesar ± 1,9%. Sedangkan kadar CO 2 naik sebesar ± 1,1%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2008/404/050802206 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 20 Aug 2008 10:17 |
Last Modified: | 20 Aug 2008 10:17 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139245 |
Actions (login required)
View Item |