Pengaruh Elektroda Bantu Pada Penangkap Petir Terhadap Tegangan Korona Dan Tegangan Tembus.

RizaWahyuSukmana (2008) Pengaruh Elektroda Bantu Pada Penangkap Petir Terhadap Tegangan Korona Dan Tegangan Tembus. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh petir memberikan permasalahan yang serius, khususnya terhadap bahaya sambaran petir. Penangkap petir Franklin berupa batang elektroda yang berbentuk batang runcing sudah cukup efektif walaupun masih membutuhkan waktu yang relatif lama untuk bekerja karena membutuhkan medan listrik yang cukup besar untuk dapat memicu terjadinya korona dan tembus sehingga tegangan korona dan tegangan tembusnya masih tergolong tinggi. Untuk itu di dalam penelitian ini akan dilakukan sebuah kajian dalam upaya untuk memperkecil tingkat tegangan korona dan tegangan tembus dengan menambahkan asesoris berupa elektroda bantu yang dipasang menyatu dengan elektroda utama dekat ujung penangkap petir. Beberapa konfigurasi yang dianalisis dalam skripsi ini, yaitu konfigurasi dengan penambahan elektroda dengan variasi panjang elektroda bantu 13.5 cm dan 16.5 cm, sudut kemiringan elektroda bantu sebesar 30 derajat, 45 derajat, dan 90 derajat, serta jumlah elektroda bantu mulai dari 2 sampai 4 batang. Metode penyelesaiannya adalah membandingkan besar tingkat tegangan korona dan tembus yang diperoleh dengan penambahan elektroda bantu terhadap tingkat tegangan korona dan tembus pada penangkap petir tanpa menggunakan elektroda bantu serta menganalisis dengan pendekatan teori distribusi intensitas medan listrik. Dari hasil pembahasan diperoleh bahwa kombinasi terbaik pada penelitian ini didapatkan pada penambahan 4 batang elektroda bantu yang memiliki sudut kemiringan 45 derajat dengan panjang 13.5 cm. Untuk jarak sela 20 cm tegangan korona dan tembus sebesar 15.11 kV dan 16.93 kV, untuk jarak sela 25 cm tegangan korona dan tembus sebesar 20.65 kV dan 27.89 kV, untuk jarak sela 30 cm tegangan korona dan tembus sebesar 22.64 kV dan 32.44 kV, untuk jarak sela 35 cm tegangan korona dan tembus sebesar 23.87 kV dan 37.05 kV, untuk jarak sela 40 cm tegangan korona dan tembus sebesar 25.97 kV dan 41.65 kV, untuk jarak sela 45 cm tegangan korona dan tembus sebesar 27.54 kV dan 42.62 kV serta untuk jarak sela 50 cm Tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh petir memberikan permasalahan yang serius, khususnya terhadap bahaya sambaran petir. Penangkap petir Franklin berupa batang elektroda yang berbentuk batang runcing sudah cukup efektif walaupun masih membutuhkan waktu yang relatif lama untuk bekerja karena membutuhkan medan listrik yang cukup besar untuk dapat memicu terjadinya korona dan tembus sehingga tegangan korona dan tegangan tembusnya masih tergolong tinggi. Untuk itu di dalam penelitian ini akan dilakukan sebuah kajian dalam upaya untuk memperkecil tingkat tegangan korona dan tegangan tembus dengan menambahkan asesoris berupa elektroda bantu yang dipasang menyatu dengan elektroda utama dekat ujung penangkap petir. Beberapa konfigurasi yang dianalisis dalam skripsi ini, yaitu konfigurasi dengan penambahan elektroda dengan variasi panjang elektroda bantu 13.5 cm dan 16.5 cm, sudut kemiringan elektroda bantu sebesar 30 derajat, 45 derajat, dan 90 derajat, serta jumlah elektroda bantu mulai dari 2 sampai 4 batang. Metode penyelesaiannya adalah membandingkan besar tingkat tegangan korona dan tembus yang diperoleh dengan penambahan elektroda bantu terhadap tingkat tegangan korona dan tembus pada penangkap petir tanpa menggunakan elektroda bantu serta menganalisis dengan pendekatan teori distribusi intensitas medan listrik. Dari hasil pembahasan diperoleh bahwa kombinasi terbaik pada penelitian ini didapatkan pada penambahan 4 batang elektroda bantu yang memiliki sudut kemiringan 45 derajat dengan panjang 13.5 cm. Untuk jarak sela 20 cm tegangan korona dan tembus sebesar 15.11 kV dan 16.93 kV, untuk jarak sela 25 cm tegangan korona dan tembus sebesar 20.65 kV dan 27.89 kV, untuk jarak sela 30 cm tegangan korona dan tembus sebesar 22.64 kV dan 32.44 kV, untuk jarak sela 35 cm tegangan korona dan tembus sebesar 23.87 kV dan 37.05 kV, untuk jarak sela 40 cm tegangan korona dan tembus sebesar 25.97 kV dan 41.65 kV, untuk jarak sela 45 cm tegangan korona dan tembus sebesar 27.54 kV dan 42.62 kV serta untuk jarak sela 50 cm tegangan korona dan tembus sebesar 29.26 kV dan 43.00 kV. tegangan korona dan tembus sebesar 29.26 kV dan 43.00 kV.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/4/050800176
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Elektro
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 01 Feb 2008 10:13
Last Modified: 01 Feb 2008 10:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139239
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item