Optimalisasi Fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Peningkatan Partisipasi Masyarakat Desa : Studi pada BPD Wonosari, Kecamatan Tutur-Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan.

GaloeBelya (2008) Optimalisasi Fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Peningkatan Partisipasi Masyarakat Desa : Studi pada BPD Wonosari, Kecamatan Tutur-Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilakukan atas dasar posisi strategis Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada pemerintahan desa. Posisi strategis yang dimaksud adalah sebagai salah satu unsur penyelenggara pemerintahan dan pembangunan desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) juga merupakan artikulator dan wakil masyarakat desa dalam merepresentasikan kepentingan masyarakat desa. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga demokratisasi di tingkat desa, karena dipilih secara langsung dari, oleh dan untuk masyarakat desa. Sesuai dengan konsep otonomi desa yang menempatkan masyarakat desa bukan hanya sebagai obyek melainkan juga sebagai subyek dalam pembangunan desa, diperlukan perwujudan pembangunan desa yang partisipatif. Berdasarkan alasan tersebut, maka Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dapat memainkan fungsinya untuk mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam setiap program pembangunan desa. Perwujudan pembangunan yang partisipatif memerlukan upaya konkrit dari penyelenggara pemerintahan desa, khususnya Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah melalui optimalisasi fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam peningkatan partisipasi masyarakat desa. Optimalisasi fungsi ini diperlukan guna memperjelas eksistensi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan menghindari legitimasi keputusan Pemerintah Desa dalam setiap program pembangunan. Selain itu juga sebagai langkah perbaikan kinerja dalam merepresentasikan kepentingan masyarakat desa dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Penelitian ini mengambil fokus yaitu optimalisasi fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD), upaya peningkatan partisipasi masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan interview , observasi, dan dokumentasi. Analisa data dalam penelitian menggunakan model Miles dan Hubermen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPD Wonosari, Kecamatan Tutur- Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan, melakukan kegiatan-kegiatan yang menggambarkan optimalisasi fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam peningkatan partisipasi masyarakat desa. Kegiatan-kegiatan tersebut dimulai dari tahap optimalisasi fungsi menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa. Ini dilakukan melalui pembinaan organisasi kemasyarakatan antara lain, ikut serta dalam kegiatan keagamaan, pendampingan kegiatan kepemudaan serta kunjungan persuasif ke wilayah dusun, hasil dari kegiatan tersebut dijadikan sarana menampung aspirasi yang kemudian dikelola dalam suatu draft yang disebut dengan Pengelolaan Proyek Aspirasi Masyarakat ( Pro Aspira) Desa Wonosari Tahun 2008. Sarana penyalur aspirasi yang efektif dilakukan oleh BPD Wonosari adalah melalui pembuatan peraturan desa yang didasarkan pada aspirasi yang masuk dalam Pro Aspira Desa Wonosari Tahun 2008. Peraturan desa tersebut ditetapkan bersama Kepala Desa . Guna peningkatan partisipasi masyarakat desa dalam setiap program pembangunan, BPD Wonosari membuat suatu peraturan desa yang dapat menjamin partisipasi masyarakat dalam program pembangunan yang ada di Desa Wonosari. Program pembangunan yang dicanangkan oleh Desa Wonosari adalah program pembentukan Kawasan Desa Wisata. Dalam hal ini BPD Wonosari membuat suatu perencanaan strategi Blok dan Plot Desa Wisata, sebagai perwujudan program pembangunan desa wisata yang sedang dicanangkan oleh Desa Wonosari. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, BPD Wonosari bekerjasama dan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Desa. Hasil yang dapat dilihat sebagai gambaran peningkatan partisipasi masyarakat di Desa Wonosari adalah terbentuknya Lembaga Desa Wisata yang keanggotaannya terdiri dari masyarakat desa, serta adanya Panitia Pelaksana Pembangunan Proyek Pembangunan Kios Pertokoan sebagai pengembangan pusat kegiatan perekonomian masyarakat desa Wonosari dan sebagai salah satu langkah perwujudan Pembentukan Kawasan Desa Wisata di Desa Wonosari. Kepanitiaan ini juga beranggotakan masyarakat desa Wonosari sendiri sesuai dengan peraturan desa yang telah disahkan. Sehingga dapat disimpulkan optimalisasi Fungsi BPD Wonosari telah menunjukkan hasil yang bermanfaat terhadap peningkatan partisipasi masyarakat desa, terbukti bahwa masyarakat desa telah ditempatkan sebagai subjek dalam pembangunan desa. Temuan yang didapatkan penulis selama penelitian berlangsung, sebagai faktor kendala yang dihadapi oleh BPD Wonosari dalam meningkatkan partisipasi masyarakat desa adalah masih kurangnya pembinaan teknis dari pemerintahan di atasnya yaitu Kecamatan maupun Kabupaten. Berdasarkan alasan tersebut penulis memberikan suatu rekomendasi terhadap BPD Wonosari guna menunjang perbaikan kinerja atau optimalisasi fungsi BPD Wonosari. Ini dapat dilakukan dengan cara pengembangan jaringan kerjasama antar desa untuk memperkuat jaringan komunikasi antar Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta dapat dijadikan perbandingan dan bahan masukan terhadap optimalisasi BPD Wonosari.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/330/050802671
Subjects: 300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 11 Sep 2008 10:59
Last Modified: 11 Sep 2008 10:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139180
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item