Pengaruh Iklim dan Tata Guna Lahan Terhadap Debit Aliran Sugai di DAS Kadalpang.

PermadiRadityo (2009) Pengaruh Iklim dan Tata Guna Lahan Terhadap Debit Aliran Sugai di DAS Kadalpang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang memiliki potensi sumber daya air melimpah dikarenakan luasnya daerah aliran sungai (DAS), terutama di daerah pegunungan sebelah selatan yaitu Kecamatan Prigen dan Pandaan. Namun, peningkatan lahan kritis dan degradasi lahan dapat mengancam potensi airtanah di wilayah ini. Seperti yang terjadi beberapa tahun terakhir ini, sebagian kawasan hutan lindung dalam kondisi kritis karena kebakaran dan perubahan penggunaan lahan. Dalam jangka panjang kondisi ini dapat memperparah ancaman krisis air yang saat ini sudah sering terjadi di sebagian Kecamatan Prigen. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini dikaji pengaruh tata guna lahan dan iklim terhadap debit aliran sungai DAS Kadalpang. Untuk analisis dalam penelitian ini menggunakan Model NRECA. Data input untuk Model NRECA adalah curah hujan rerata daerah bulanan dan data klimatologi untuk menghitung evapotranspirasi potensial. Data klimatologi yang digunakan terlebih dulu diuji statistik untuk mengetahui homogenitas data dan kecenderungannya. Parameterisasi Model NRECA dilakukan dengan cara optimasi parameter model berdasarkan tolak ukur nilai Kesalahan Absolut Rerata (KAR) dan kedekatan gambar debit pengamatan (Qobs) dengan debit model (Qcom). Simulasi berhenti pada saat nilai KAR maksimum paling kecil. Simulasi pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap debit aliran sungai dilakukan dengan tujuan mengetahui luas minimal kawasan resapan yang harus terjaga, mengetahui kelayakan secara hidrologis terhadap hasil perencanaan yang ada sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDRT), serta mengetahui kondisi ideal komposisi tata guna lahan yang layak secara hidrologis. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada perbedaan nyata pada kondisi klimatologi dan tingkat validitas penerapan Model NRECA di lokasi penelitian dengan KAR sebesar 25,02%. Besaran parameter model adalah PSUB sebesar 0.91, GWF sebesar 0.1, SMS sebesar 320, GWS sebesar 285, dan CROPF sebesar 1.33, di mana parameter PSUB dan RH adalah parameter dan komponen iklim yang paling sensitif dalam model ini. Simulasi perubahan luas kawasan konservasi menggunakan 21 skenario menghasilkan kisaran rasio Qmax/Qmin antara 3.45 – 30.64. Perhitungan tersebut mensimulasikan perubahan luas kawasan konservasi dari 42.54 % berkurang sampai 21.27 %. Rasio Qmax/Qmin terendah diperoleh berdasarkan simulasi skenario 9b. Sedangkan simulasi untuk mengetahui kondisi ideal tata guna lahan yang layak secara hidrologis dipilih skenario 1. Skenario ini dapat menurunkan rasio Qmax/Qmin dari kondisi eksisting sebesar 5.22 menjadi 3.07.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/30/050900488
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 16 Mar 2009 08:54
Last Modified: 16 Mar 2009 08:54
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139151
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item