IddoLaksonoH (2008) Kajian Penentuan Lokasi dengan Metode AHP dan Perencanaan Terminal Tipe B di Kepanjen, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kecamatan Kepanjen adalah salah satu kecamatan diantara 33 kecamatan di Kebupaten Malang yang merupakan bagian dari Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) Malang Tengah. Seiring dengan perkembangan di Kabupaten Malang, Kepanjen yang sebelumnya sebuah kecamatan kini beralih status menjadi Ibukota Kabupaten. Untuk menyiapkan prasarana yang mampu mendukung peningkatan yang terjadi, salah satu langkah yang dilakukan pemerintah kabupaten adalah merencanakan untuk merelokasi terminal Talangagung ke lokasi yang baru. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menentukan lokasi terbaik dan merencanakan lay out terminal di Kepanjen dengan menggunakan beberapa alternatif lokasi, yaitu Desa Dilem, Jatirejoyoso, Mojosari, Ngadilangkung, Talang Agung dan Kelurahan Ardirejo serta Kepanjen. Kajian untuk penentuan lokasi terminal menggunakan Metode Analisa Multi Kriteria (AMK). Adapun metode AMK yang dipakai adalah Metode Analisis Hierarki Proses (AHP), karena merupakan metode yang fleksibel dalam mengambil keputusan dengan mengkombinasikan berbagai pertimbangan untuk memperoleh pemecahan permasalahan multi kriteria. Kriteria yang digunakan adalah jaringan jalan, aksesibilitas, potensi ekonomi, aspek sosial dan dampak. Dimana bobot kriteria ditentukan oleh responden dari beberapa instansi yang berkepentingan. Kuisioner diberikan kepada 40 responden, 38 kuisioner yang kembali dan sebanyak 27 yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai bobot kriteria. Untuk perencanaan terminal digunakan konsep perencanaan yang akan diprediksikan hingga 10 tahun kedepan. Dimana perhitungan prediksinya (potensi penumpang dan kebutuhan kendaraan) akan mengacu pada tingkat Pertumbuhan Daerah Regional Bruto (PDRB) dan prediksi pertumbuhan penduduk Kepanjen berdasarkan Evaluasi/Revisi Rencana Dasar Tata Ruang Kota (RDTRK) Perkotaan Kepanjen tahun 2002. Untuk penentuan lay out terminal kepanjen dengan berdasarkan pada activities relation chart (ARC) dan activities relation diagram (ARD). Untuk mendapatkan nilai bobot kriteria digunakan matriks perbandingan berpasangan, sehingga didapatkan kriteria proiritas secara berurutan yaitu aksesibilitas, potensi ekonomi, jaringan jalan, dampak dan aspek sosial dengan nilai bobot/prioritas secara berurutan yaitu 23,5%, 23,3%,21,6%,17,9%, dan 13,7%. Kemudian dengan mengalikan nilai bobot kriteria dengan nilai utilitas masing-masing alternatif lokasi yang didapatkan dari pengolahan data sekunder, dapat ditentukan lokasi terbaik pembangunan terminal baru di Kecamatan Kepanjen. Desa Ngadilangkung dengan nilai prioritas tertinggi yaitu 68% sebagai lokasi terbaik pembangunan terminal tipe B di Kecamatan Kepanjen, sedangkan nilai prioritas terendah adalah Desa Jatirejoyoso sebesar 47%. Hasil perencanaan luasan total yang dibutuhkan untuk pembangunan terminal baru di Kepanjen tahun 2017 adalah 13.222,474 m 2 . Karena kebutuhan terminal yang terus berkembang di tahun-tahun mendatang maka diperlukan lahan untuk cadangan pengembangan yaitu seluas 16.777,17 m 2 sehingga kebutuhan lahan total yang dipersiapkan adalah 3 Ha.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2008/266/050801373 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 26 Jun 2008 08:35 |
Last Modified: | 26 Jun 2008 08:35 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139118 |
Actions (login required)
View Item |