NikenPanggayuhMukti (2008) Sasana Wushu Jawa Timur di Surabaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Wushu, seni beladiri dari Cina yang lebih dikenal sebagai kungfu, merupakan salah satu bentuk seni beladiri yang cukup populer dalam masyarakat namun kepopuleran tersebut diiringi dengan kesalahpahaman karena masih dikenal sebagai suatu bentuk beladiri tradisional, belum sebagai cabang olahraga resmi, dan lebih dikenal oleh masyarakat dengan nama kungfu, padahal wushu telah resmi diakui sebagai salah satu cabang olahraga di Indonesia pada tahun 1992. Sejak saat itu, beladiri ini menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam kegiatan-kegiatan olahraga nasional dan regional. Walaupun relatif belum lama menjadi cabang olahraga resmi, Wushu Indonesia dinilai organisasi wushu internasional telah mampu menyelenggarakan pertandingan wushu tingkat internasional dengan dipercaya sebagai penyelenggara pertandingan sanshou internasional pada tanggal 10 Juni 2007 dan akan menjadi tuan rumah bagi Kejuaraan Wushu Junior Dunia pada tahun 2009 mendatang. Di Jawa Timur sendiri, wushu memiliki satu Pengurus Provinsi yang membawahi 22 Pengurus Kota dan Pengurus Kabupaten. Perkembangan terakhir adalah didirikannya Wushu Training Center, yang ditujukan sebagai sebuah sekolah wushu, oleh Pengkot Surabaya pada tahun 2007. Prestasi Wushu Jawa Timur di tingkat nasional rata-rata berada dalam urutan 5 besar. Walau begitu, tidak seperti cabang olah raga lain seperti Karate dan Judo, Wushu Jatim belum memiliki gedung yang digunakan khusus untuk pelatihan atlet daerah maupun kegiatan-kegiatan pertandingan. Melihat kondisi wushu sebagai cabang olahraga khususnya di Jawa Timur tersebut, dirasakan perlu adanya bangunan dengan fungsi untuk mengenalkan wushu secara umum dalam masyarakat dan mendukung kegiatan Puslatda Wushu Jawa Timur. Bangunan yang direncanakan berusaha menampilkan karakter wushu sebagai kegiatan yang diwadahinya dalam hal ruang dan tampilan. Karena wushu merupakan ilmu berasal dari negeri Cina, maka diambil aturan-aturan dan bentuk-bentuk arsitektur Cina dengan penyesuaian terhadap lingkungan sekitar dan maupun waktu saat ini. Dengan begitu, diharapkan bangunan Sasana Wushu tersebut tetap memiliki nilai-nilai yang mendasari filosofi kegiatan yang diwadahinya, namun juga sesuai dengan lingkungan tempat berdirinya maupun perkembangan masa.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2008/209/050801171 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 21 Apr 2008 14:03 |
Last Modified: | 21 Apr 2008 14:03 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139062 |
Actions (login required)
View Item |