Pengaruh Percabangan Saluran Terhadap Tingkat Tegangan Tembus Arester

AdityaDarmawan (2008) Pengaruh Percabangan Saluran Terhadap Tingkat Tegangan Tembus Arester. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jaringan distribusi 20 kV yang menggunakan saluran udara tersebar sangat luas menuju pusat-pusat beban, sehingga percabangan saluran radial tidak dapat dihindari. Sebagai saluran udara, jaringan distribusi 20 kV rentan terhadap bahaya sambaran petir khususnya sambaran tidak langsung yang dapat mencapai lebih dari 95% kejadian sambaran. Skripsi ini mendiskripsikan pengaruh percabangan pada saluran radial terhadap tingkat tegangan pada titik percabangan dan titik-titik ujung cabang ketika pada saluran utama mengalir gelombang tegangan surja. Pengaruh penempatan arester pada titik ujung cabang terhadap karakteristik tegangan di titik-titik tersebut juga dianalisis. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan gelombang berjalan. Model yang dianalisis adalah saluran radial dengan satu cabang. Variabel yang dirubah adalah letak titik percabangan dan panjang saluran percabangan. Dari analisis didapatkan hasil bahwa perubahan variasi panjang percabangan dan letak titik percabangan berpengaruh terhadap karakteristik tegangan. Pada titik percabangan, ataupun pada titik-titik ujung saluran cabang, bentuk karakteristik tegangan berbeda dengan bentuk awal karakteristik tegangan surja, hal itu dikarenakan adanya gelombang pantulan dan gelombang terusan. Delay karakteristik pada titik percabangan berpengaruh terhadap perubahan letak titik cabang dan perubahan panjang saluran, rentang delay tersebut terjadi antara 0,833 μs sampai dengan 4,167 μs. Nilai tegangan puncak berpengaruh terhadap perubahan letak titik cabang dan perubahan pajang cabang, rentang tegangan pada ujung-ujung titik percabangan dan pada titik percabangan terjadi antara waktu 7 μs sampai dengan 12 μs dengan tegangan 169,62 kV sampai dengan 259,87 kV. Semakin jauh letak titik percabangan dari sumber surja maka akan semakin lama waktu yang dibutuhkan arester untuk mengalami tembus. Semakin panjang saluran percabangan maka semakin lama waktu yang dibutuhkan arester untuk mengalami tembus.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/123/050800828
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Elektro
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 13 Mar 2008 13:40
Last Modified: 13 Mar 2008 13:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138967
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item