Pengaruh Tekanan Pengempaan terhadap Kestabilan Dimensi Keramik Industri dengan Penguat Oksida Logam.

AlanPratama (2008) Pengaruh Tekanan Pengempaan terhadap Kestabilan Dimensi Keramik Industri dengan Penguat Oksida Logam. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu jenis keramik industi adalah porselen, porselen digunakan untuk barang keramik industri karena kekuatannya. Peningkatan kebutuhan akan komponen keramik untuk keperluan industri menuntut peningkatan kekuatan material, penggunaan kwarsa sebagai bahan porselen digantikan oleh aluminium oksida sehingga dapat menghasilkan porselen yang memiliki kekuatan lebih tinggi yang dinamakan alumina porcelain. Pengempaan (die pressing) merupakan salah satu cara proses pembentukan badan keramik. Tekanan merupakan parameter utama dalam proses pembentukan badan keramik dengan metode pengempaan. Selama proses pengeringan dan pembakaran, keramik mengalami penyusutan (shrinkage). Keramik dapat dikatakan memiliki kestabilan dimensi yang baik jika prosentase penyusutan volume yang terjadi semakin rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh variasi tekanan pengempaan terhadap kestabilan dimensi pada keramik industri berpenguat oksida logam, dan untuk mendapatkan produk keramik yang memiliki prosentase penyusutan volume yang rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental nyata. Tekanan pengempaan yang digunakan adalah 100 Bar, 150 Bar, 200 Bar, 250 Bar, dan 300 Bar. Temperatur pembakaran yang digunakan adalah 1300 oC. Spesimen berbentuk silinder. Untuk mengetahui pengaruh peningkatan tekanan pengempaan yang dilakukan, digunakan uji statistik analisis varian satu arah. Data yang diperoleh kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik hubungan antara tekanan pengempaan dengan prosentase penyusutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar tekanan pengempaan, maka prosentase penyusutan semakin rendah. Prosentase penyusutan tertinggi terjadi pada tekanan pengempaan 100 Bar yaitu sebesar 13.9632%, sedangkan prosentase penyusutan terendah terjadi pada tekanan pengempaan 300 Bar yaitu sebesar 6.2395%. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi tekanan pengempaan maka porositas yang terbentuk jumlahnya semakin kecil sehingga jumlah viscous liquid phase yang dibutuhkan untuk mengisi pori-pori relatif lebih sedikit dan semakin sedikit viscous liquid phase yang meninggalkan posisi semula, yang memberikan kesempatan partikel lain untuk mendekat satu sama lain.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/112/050800751
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 12 Mar 2008 10:05
Last Modified: 12 Mar 2008 10:05
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138956
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item