HilmaNufa (2007) Kajian Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Storet dan Metode Indek Pencemaran pada Sungai Brantas dan Sungai Lesti : Study Kasus Stasiun Monitoring Kualitas Air terhadap Industri sebagai Sumber Pe. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pertambahan penduduk dan perkembangan tingkat pendidikan masyarakat yang pesat berpengaruh terhadap jumlah kebutuhan dan pelayanan yang semakin baik. Pada saat ini dan masa yang akan datang, air merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting, sehingga bukan masalah kuantitas saja yang harus diperhatikan tetapi masalah kualitas juga perlu diperhatikan. Berkembangnya kegiatan penduduk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, seperti bertambahnya pemukiman penduduk, kegiatan industri rumah tangga, dan kegiatan pertanian, dapat berpengaruh terhadap kualitas airnya, karena limbah yang dihasilkan dari kegiatan penduduk tersebut dibuang langsung ke sungai. Perkembangan industri yang semakin cepat, dan intensifikasi air irigasi akan menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan. Adanya masukan bahan-bahan terlarut yang dihasilkan oleh kegiatan penduduk di sekitar DAS Brantas sampai pada batas-batas tertentu tidak akan menurunkan kualitas air sungai. Namun demikian apabila beban masukan bahan-bahan terlarut tersebut melebihi kemampuan sungai untuk membersihkan diri sendiri (self purification), maka timbul permasalahan yang serius yaitu pencemaran perairan, sehingga berpengaruh negatif terhadap kehidupan biota perairan dan kesehatan penduduk yang memanfaatkan air sungai tersebut. Kajian ini bertujuan untuk menetapkan status mutu air di sungai Brantas Hulu dan sungai Lesti, penetapan kualitas air sungai Brantas Hulu dan sungai Lesti ditinjau dari peruntukannya. Penetapan status mutu air di sungai Brantas Hulu dan sungai Lesti dilakukan pada stasiun pemantauan terdekat, yaitu stasiun Jembatan Penden, stasiun Kedung Pedaringan dan stasiun Waduk Sengguruh dengan menggunakan metode Storet dan Metode Indek Pencemaran. Analisis penentuan status mutu air ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemaran pada stasiun pengamatan terdekat. Dari hasil kajian dapat disimpulkan bahwa pada stasiun Jembatan Pendem, tingkat kecemaran termasuk dalam kelas cemar ringan, pada stasiun Kedung Pedaringan termasuk dalam kelas cemar ringan, sedangkan pada stasiun Waduk Sengguruh termasuk dalam kelas cemar sedang. Kualitas air sungai Brantas Hulu dan sungai Lesti dimasukkan dalam kelas 3 (berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001), yaitu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2007/748/050702421 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 11 Sep 2007 00:00 |
Last Modified: | 11 Sep 2007 00:00 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138933 |
Actions (login required)
View Item |