Museum Seni Batik Yogyakarta

Suciyanto (2007) Museum Seni Batik Yogyakarta. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bergesernya pandangan masyarakat terhadap batik sebagai aset budaya menjadi produk komoditi tekstil biasa menuntut adanya proses pemahaman atau pembelajaran ulang kepada masyarakat tentang esensi seni batik Yogyakarta sebagai khasanah budaya yang perlu dilestarikan. Museum dinilai sebagai media yang mampu memberikan informasi tentang batik yang bersifat rekreatif dan edukatif sekaligus dapat berfungsi sebagai media konservasi seni batik. Hal ini didasari oleh definisi museum itu sendiri menurut ICOM (International Concuil Of Museum) yang menyebutkan bahwa museum merupakan sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, sebagai sarana pembuktian manusia dan lingkungannya dan yang memperoleh, merawat, memamerkan untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan kesenangan. Perancangan museum seni batik ini memiliki visi dan misi melestarikan dan memberikan informasi secara lengkap tentang dunia perbatikan Yogyakarta kepada masyarakat dengan metode yang bersifat edukatif dan rekreatif Adapun informasi tentang perbatikan yang akan disampaikan melalui museum ini meliputi tiga aspek yang perlu dipelajari dari batik menurut teori Djumeno (1990:2), yaitu: 1. Informasi tentang jenis-jenis batik dan cara penggunaannya. 2. Informasi tentang proses pembuatan batik. 3. Informasi tentang motif batik, yang meliputi ragam hias, tata warna dan makna filosofisnya

English Abstract

During the past two or three centuries batik has become one of the principal means of expression of the spiritual and cultural values of Indonesia. The beauty of Batik is a tribute to the patience, creativity of the woman of Java, the main island of Indonesia. Credit should be also given to men who prepare the cloth and handle the dyeing and finishing process. Nowadays, shifting of it what Indonesians care about batik art as cultural asset become ordinary textile product claim the existence of understanding process repeat to society about essence of batik art of Yogyakarta as cultural product which require to preserve. Concerning with the importance of preserving batik art as cultural asset hence scheme of this museum is expected will be the place of information about types, motif, process of and way of imposing batik.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2007/706/050800568
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings
Divisions: Fakultas Teknik > Arsitektur
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 06 Mar 2008 12:17
Last Modified: 06 Mar 2008 12:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138904
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item