Penjernihan Air Menggunakan Metode Pembubuhan Bertahap Dengan Koagulan Tawas (Alumminium Sulfat) pada Uji Laboratorium Universitas Brawijaya Malang.

AchmadHariyadi (2007) Penjernihan Air Menggunakan Metode Pembubuhan Bertahap Dengan Koagulan Tawas (Alumminium Sulfat) pada Uji Laboratorium Universitas Brawijaya Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Proses pegolahan air keruh menjadi air baku sangat bermanfaat bagi masyrakat. Pada pengolahan air secara besar (PDAM), pengolahan air keruh yang berasal dari sungai maupun sumber air lainnya dengan cara menambahkan bahan kimia penggumpal atau koagulan (misalnya: tawas). Proses penjernihan tersebut melalui beberapa proses yaitu proses koagulasi dan flokulasi. Dengan cara tersebut partikel-partikel koloid yang berada dalam air akan terikat dan menjadi gumpalan yang lebih besar kemudian mengendap. Akan tetapi, di daerah-daerah terpencil yang tidak mendapatkan pasokan air dari PDAM, bahan koagulan dengan mutu baik juga sulit didapat dan kalaupun ada dengan harga relatife mahal. Proses penjernihan air dengan metode penyaringan (filtration) pada tingkat kekeruhan yang tinggi seringkali tidak menghasilkan air yang berkualitas baik dan sesuai dengan setandar yang ada. Salah satu alternatif penjernihan air yang sering digunakan adalah tawas dengan metode pembubuhan bertahap. Penelitian ini mencoba untuk menganalisa besarnya penurunan angka kekeruhan dan kesetabilan pH air dengan menggunakan tawas (Alumminium Sulfat) sebagai koagulan, penelitian ini juga meneliti seberapa efektif koagulan tawas jika digunakan dalam proses penjernihan air dengan metode standart maupun metode pembubuhan bertahap selain itu juga membandingkan efektifitas jartes metode standar dengan metode pembubuhan bertahap. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa koagulan tawas sangat efektif digunakan untuk menurunkan kekeruhan air sungai. Keberhasilan proses koagulasi dipengaruhi oleh pemberian dosis optimum, peningkatan dosis koagulan tidak secara otomatis dapat menurunkan kekeruhan akan tetapi semakin besar pemberian dosis justru akan menambah kenaikan kekeruhan. Dari penelitian ini jika dibandingkan efektifitas penurunan antara metode standar dengan metode pembubuhan bertahap menunjukkan hasil yang lebih baik adalah pada metode standar yaitu sebesar 72,65 %. Akan tetapi dari ketiga metode pembubuhan bertahap yaitu 2 tahap, 3 tahap dan 4 tahap efektifitas yang cukup besar adalah pada metode pembubuhan bertahap dengan 3 tahap pembubuhan yaitu sebesar 71,06 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pembubuhan bertahap 3 tahap pembubuhan dapat digunakan sebagai alterrnatif penjernihan air. Kata kunci: Pembubuhan Bertahap, Kekeruhan, Koagulan tawas (Alumminium Sulfat)

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2007/691/050800379
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 21 Feb 2008 09:19
Last Modified: 21 Feb 2008 09:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138892
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item