Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Limpasan Permukaan Untuk Drainase Perkotaan Pada Sub DAS Amprong Kota Malang.

DwiJanuarLuqmansyah (2007) Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Limpasan Permukaan Untuk Drainase Perkotaan Pada Sub DAS Amprong Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembangunan yang kian berkembang pesat, secara langsung akan mengalihkan fungsi tata guna lahan dari yang bersifat tembus air seperti sawah, semak belukar dan ladang menjadi pemukiman yang merupakan tata guna lahan tidak tembus air. Hal ini akan berpengaruh terhadap perubahan limpasan permukaan yang terjadi. Tujuan dilakukannya kajian ini adalah untuk mengetahui besarnya perubahan tata guna lahan yang terjadi, terhadap perubahan limpasan permukaan akibat adanya perubahan koefisien pengaliran. Dan akibatnya terhadap kapasitas saluran eksisting. Debit menurut rumus rasional, dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu intensitas hujan, luas daerah pengaliran dan koefisien pengaliran. Intensitas curah hujan dan luas daerah pengaliran tetap, sehingga yang teramati adalah koefisien pengaliran, yang berubah menurut tata guna lahan. Pengolahan data dimulai dari analisa hidrologi, sehingga diperlukan perhitungan mengenai intensitas curah hujan yang telah dilakukan uji konsistensi dan uji distribusi smirnov-kolmogorov serta uji distribusi chi-square . Kemudian memperhitungkan nilai koefisien pengaliran berdasarkan tata guna lahan yang bersangkutan. Dengan membandingkan hasil limpasan pada beberapa tahun pengamatan, maka dapat dilihat perubahan luas genangan dari evaluasi kapasitas saluran eksisting. Dari perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan perubahan nilai koefisien pengaliran dari 0,4928 pada tahun 1990 menjadi 0,5016 pada tahun 1997 dan mengalami peningkatan hingga 0,5569 pada tahun 2005. Hal ini mempengaruhi jumlah limpasan permukaan tiap tahun pengamatan pada DAS Amprong Kota Malang, yaitu 5,7470 m 3 /dt pada tahun 1990 menjadi 9,8585 m 3 /dt pada tahun 1997 dan meningkat hingga 12,5555 m 3 /dt pada tahun 2005. Peningkatan jumlah limpasan permukaan akibat air hujan dan pertumbuhan penduduk yang menyumbang peningkatan debit air kotor menyebabkan beberapa saluran eksisting tidak memenuhi kapasitasnya. Sehingga menyebabkan genangan pada beberapa ruas saluran dan makin meluas seiring peningkatan debit total yang terjadi. Maka, diperlukan rekomendasi beberapa langkah penanggulangan yang tepat sasaran dan diharapkan adanya perencanaan yang tepat dalam pembangunan di Kota Malang. Konsep perencanaan drainase yang direkomendasikan untuk saat ini yang dapat dilakukan adalah dengan menambah kapasitas saluran drainase dengan menambah dimensi saluran, dan mengurangi limpasan akibat air hujan dengan membuat sumur resapan. Alternatif rencana yang dapat dilaksanakan sesuai dengan konsep perencanaan adalah dengan pemeliharaan saluran secara berkala, pengendalian pemanfaatan ruang, dan perluasan pelayanan kapasitas saluran baru.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2007/642/050800040
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 15 Jan 2008 12:29
Last Modified: 15 Jan 2008 12:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138843
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item