NofiRahmawatiARS (2008) Studi perencanaan tanggul sebagai upaya penanggulangan banjir sungai grindulu dan sungai jelok bagian hilir Kabupaten Pacitan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Hampir setiap tahun pada musim penghujan, daerah di hilir sungai Grindulu dan sungai Jelok, Kabupaten Pacitan selalu dilanda banjir. Pada saat musim hujan yang berkepanjangan, air banjir akan menggenangi daerah persawahan dan pemukiman di kota Pacitan, desa Ploso, desa Sirnoboyo, desa Kembang dan desa Arjowinangun. Genangan tersebut bahkan dapat menggenangi rumah penduduk sampai ketinggian mencapai lebih kurang 0,8 m dan dapat bertahan lebih kurang 50 jam. Sedangkan genangan yang terjadi di daerah persawahan lebih lama lagi, dimana luas sawah yang tergenang air banjir adalah lebih kurang 632 ha dan pemukiman/pekarangan lebih kurang 145 ha. Akibatnya kerugian yang dihasilkan cukup besar sehingga daerah tersebut sangat perlu diamankan dari bahaya banjir. Studi ini bertujuan untuk mengetahui apakah kapasitas sungai Grindulu dan Jelok bagian hilir masih mampu untuk menampung debit dominan (Q2th) sebesar 217,045 m3/dt (sepanjang 1,5 km sungai Jelok bagian hilir), 488,231 m3/dt (sepanjang 3 km Sungai Grindulu Uper) serta 705,276 m3/dt (sepanjang 3 km sungai Grindulu Lower) karena pada daerah tersebut terdapat daerah pemukiman yang padat penduduk serta lahan persawahan dimana sebagian besar penduduk Pacitan menggantungkan hidup dari sektor pertanian sehingga daerah tersebut perlu diamankan dari bahaya banjir. Untuk rencana penanggulangan banjir, analisa profil aliran dilakukan dengan menggunakan paket program HEC-RAS. Berdasarkan analisa hidrologi dan hidrolika tersebut dapat diketahui bahwa daerah hilir sungai Jelok dan sungai Grindulu Lower, air sungai melimpas hampir semua patok, sedangkan pada sungai Grindulu Uper hanya pada beberapa patok saja. Upaya penanggulangan banjir yang dilakukan tidak hanya untuk mengatasi banjir tahunan tetapi direncanakan pula untuk mengatasi banjir yang terjadi dengan kala ulang 25 tahun sesuai dengan standar kriteria perencanaan perbaikan sungai. Pembuatan tanggul sungai direncanakan pada hampir semua patok pada sungai Jelok dan Grindulu Lower, sedangkan sungai Grindulu Uper tanggul hanya dibuat pada beberapa patok saja karena sebagian besar ruas pada sungai Grindulu Uper ini sudah terdapat tanggul tetapi dibeberapa bagian dari tanggul tersebut sudah tidak mampu menampung Q25th lagi sehingga perlu dilakukan peninggian tanggul. Untuk mengetahui apakah dimensi tanggul yang direncanakan aman, maka diperlukan suatu perhitungan kestabilan lereng. Dalam kajian ini perhitungan kestabilan lereng. Dalam studi ini perhitungan stabilitas lereng tanggul menggunkan program Geoslope Versi Studi. Dengan adanya upaya penanggulangan banjir berupa pembuatan tanggul setinggi (h air + tinggi jagaan), kemiringan lereng tanggul 1:2, serta kemiringan memanjang tanggul disesuaikan dengan kemiringan dinamis dan berm disediakan dengan menyesuaikan pada ketinggian tanggul tersebut, maka dari hasil running program HEC-RAS dapat diketahui bahwa sungai Grindulu dan Sungai Jelok bagian hilir mampu menampung debit banjir dengan kala ulang 2 dan debit banjir dengan kala ulang 25 tahun sebesar 392,631 m3/dt (Sungai Jelok), 831,757 m3/dt (Sungai Grindulu Uper), 1224,388 m3/dt ( Sungai Grindulu Lower).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2007/641/050800039 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 15 Jan 2008 12:14 |
Last Modified: | 15 Jan 2008 12:14 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138842 |
Actions (login required)
View Item |