Perencanaan Aplikasi Videoconference melalui WiMAX.

RidaEkaAgustina, (2007) Perencanaan Aplikasi Videoconference melalui WiMAX. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Videoconference merupakan aplikasi multimedia yang mengintegrasikan audio dan video yang digunakan untuk sarana komunikasi antara orang-orang yang berjauhan yang bersifat real-time. Tetapi dalam pengaplikasiannya, videoconference ini memerlukan bandwidth yang cukup besar karena bersifat full duplex sehingga diperlukan interface dengan bit rate yang tinggi. Salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan tersebut adalah dengan menggunakan air interface WiMAX yang mempunyai bit rate yang tinggi pada tiap modulasi yang digunakan. WiMAX merupakan salah satu teknologi terbaru yang berkembang dengan standar nirkabel IEEE 802.16 d-2004 yang mempunyai akses internet berkecepatan tinggi yang dirancang untuk area perkotaan (Metropolitan Area etwork/MAN). Perencanaan dilakukan dengan mengambil parameter videoconference dan WIMAX IEEE.16 rev d 2004, kemudian dianalisa sejauh mana jaringan tersebut mampu memberikan pelayanan aplikasi videoconference. Dari hasil perencanaan yang dilakukan, aplikasi videoconference dengan bandwidth 940 Kbps dapat menggunakan WiMAX sebagai air interface karena WiMAX mempunyai kapasitas kanal yang lebih besar yaitu 13,1 Mbps jika menggunakan modulasi 64- QAM ¾ dan 2,909 dengan modulasi QPSK ½. Delay end to end selama proses penstransmisian sebesar 227,342 ms dengan modulasi QPSK ½ masih bisa ditolerir karena kurang dari delay standard videoconference yaitu 400 ms. Dengan “Adaptive Modulation”, WiMAX memberikan sebuah teknik yang dapat digunakan sesuai dengan kualitas koneksi masing-masing modulasi. Bila bit rate yang digunakan tinggi yaitu 13,1 Mbps, transmitter menggunakan modulasi 64-QAM ¾, sehingga didapatkan rugi-rugi saluran yang kecil yaitu 118 dB, probabilitas paket loss kecil 1,376 10-3, dan throughput yang dihasilkan besar 13,046 Mbps, akan tetapi jarak jangkau lebih kecil yaitu 624,237 meter. Sebaliknya modulasi QPSK digunakan jika kualitas sinyalnya lebih rendah, sehingga tetap menjamin penerimaan dengan bit rate yang lebih kecil 2,909 Mbps, dan akan dihasilkan rugi-rugi saluran sebesar 133 dB, probabilitas paket loss 1,377 10-3, dan throughput yang dihasilkan 2,897 Mbps, akan tetapi mempunyai jarak jangkau lebih besar yaitu 1,4 Km.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2007/603/050703255
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Elektro
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 27 Dec 2007 09:14
Last Modified: 27 Dec 2007 09:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138806
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item