RizqaAgustina (2007) Analisis Perencanaan Lokasi Base Transceiver Station (BTS) Menggunakan Geographic Information System (GIS). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penentuan lokasi pendirian BTS sangat mempengaruhi dalam persebaran sinyal serta besar area yang dicakupi oleh suatu sel. Dalam GSM penentuan posisi BTS sangat dipegaruhi oleh jumlah pengguna dalam suatu daerah serta kondisi alam daerah tersebut. GIS digunakan untuk mengetahui kondisi alam suatu daerah. Dalam GIS dapat diketahui posisi yang sesuai untuk menentukan posisi BTS berdasarkan data-data yang telah dimasukkan serta besarnya blank spot area yang terjadi. Data-data yang berupa peta-peta dengan informasi yang dikandungnya akan ditampilkan berlapis-lapis sehingga dapat diperoleh informasi yang lengkap dan bersamaan tentang kondisi suatu daerah. Dari informasi yang ditampilkan tersebut dapat ditentukan daerah yang sesuai untuk penempatan BTS. Dalam penulisan skripsi ini digunakan data sekunder yang berasal dari Bakosurtanal, berbagai buku teks, jurnal-jurnal, dan download dari internet. Data yang digunakan antara lain peta yang sudah terdigitasi, terdiri dari peta administrasi, peta penggunaan lahan, peta jaringan jalan, peta ketinggian daerah, serta peta kemiringan tanah tahun 2003 dengan skala 1:5000. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisa posisi BTS yang diperoleh dengan bantuan GIS sehingga dapat diketahui apakah GIS dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam menentukan posisi BTS. Dalam pembahasan analisa penentuan posisi BTS ini dipergunakan besarnya trafik pada Kotamadya Malang sebagai parameter penentuan jumlah BTS. Penggunaan GIS akan mempengaruhi ketelitian perhitungan kualitas sinyal yang diterima user (MS). Dengan penggunaan GIS, perbedaan ketinggian posisi antara pengguna dan BTS dapat diketahui sehingga bisa dipergunakan sebagai parameter perhitungan. Diperoleh hasil perhitungan bahwa jumlah BTS untuk Kotamadya Malang sebanyak 6 BTS. Dengan GIS maka ditentukan posisi 6 BTS di Kotamadya Malang yaitu 1 BTS pada Kecamatan Klojen (pada Kel. Kauman), 2 BTS pada Kecamatan Lowokwaru (pada Kel. Merjosari, Kel. Mojolangu), 1 BTS pada Kecamatan Blimbing (pada Kel. Purwantoro), 1 BTS pada Kecamatan Sukun (pada Kel. Bandulan), serta 1 BTS pada Kecamatan Kedungkandang (pada Kel. Kedungkandang). Besar threshold untuk semua BTS sama yaitu -100,18997dBW, besarnya peluang penghilangan sinyal sama untuk 6 BTS yaitu 3,668.10 -12 % Besarnya redaman perambatan terbesar adalah 135.1919 dB, dan terkecil - 397.1629 dB. Daya penerimaan MS hasil perhitungan nilainya beragam dengan daya terima MS terbesar adalah -31.1748 dBW dan yang terkecil -74.8911 dBW, tetapi berada diatas level threshold yaitu -100,18997 dBW, yang berarti sinyal tersebut dalam posisi baik.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2007/515/050702948 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Elektro |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 09 Nov 2007 00:00 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 06:33 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138750 |
Preview |
Text
050702948.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |