MadeDedyWiryawan (2007) Pengaruh Variasi Jumlah Blade Dan Diameter Paddle Terhadap Efektivitas Koagulan Biji Kelor (Moringa Oleifera) Pada Uji Laboratorium,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Proses pegolahan air keruh menjadi air baku sangat bermanfaat bagi masyrakat. Pada pengolahan air secara besar (PDAM), pengolahan air keruh yang berasal dari sungai maupun sumber air lainnya dengan cara menambahkan bahan kimia penggumpal atau koagulan (misalnya: tawas). Peroses penjernihan tersebut melalui beberapa proses yaitu proses koagulasi dan flokulasi. Dengan cara tersebut partikel-partikel koloid yang berada dalam air akan terikat dan menjadi gumpalan yang lebih besar kemudian mengendap. Akan tetapi, di daerah-daerah terpencil yang tidak mendapatkan pasokan air dari PDAM, bahan koagulan dengan mutu baik juga sulit didapatdan kalaupun ada dengan harga relative mahal. Peroses penjernihan air dengan metode penyaringan (filtration) pada tingkat kekeruhan yang tinggi seringkali tidak menghasilkan air yang berkualitas baik dan sesuai dengan setandar yang ada. Salah satu alternatif penjernihan air yag kurang diperhatikan dan tersedia di alam adalah penggunaan koagulan alami yang berasal dari alam. Penelitian ini mencoba untuk menganalisa besarnya penurunan angka kekeruhan dan kesetabilan pH air dengan menggunakan biji kelor (Moringa Oleifera) sebagai koagulan alami, pengaruh variasi jumlah blade dan dimensi paddle terhadap efektivitas biji kelor sebagai koagulan alami dalam menurunkn derajat kekeruhan. Disamping itu, akan diteliti pula pengaruh besarnya kekeruhan air terhadap karakteristik penurunan kekeruhan dengan menggunakan biji kelor sebagai koagulan alami. Dari hasil penelitian didapat kesimpulan bahwa variasi jumlah blade dan diameter paddle mempengaruhi efektivitas penggunaan biji kelor sebagai koagulan alami untuk menurunkn kekeruhan sesuai dengan setandar kualitas air baku maksimal yang dianjurkan yaitu 25 NTU dengan preentase penurunan kekeruhan sebesar 84% hingga 98,47%. Adapun hasil yang didapat dari sampel buatan dengan kekeruhan 50 NTU, 100 NTU, dan 300 NTU, dengan variasi paddle berbeda( paddle dengan 2 blade ø 5 cm, paddle dengan 2 blade ø 6 cm, paddle dengan 4 blade ø 5 cm, dan paddle dengan 4 blade ø 6 cm) menggunakan biji kelor sebagai koagulan alami mampu menurunkan kekeruhan hingga 5,5 NTU; 6,1 NTU; 4,6 NTU. Sedangkan nilai pH yang didapat dari semua sampel yang diujikan berkisar antara 7, 23- 8,06. Pada tingkat kekeruhan rendah (50 NTU) efektifitas serbuk biji kelor yang dihasilkan berkisar antara 84% hingga 89%. Pada kekeruhan sedang (100 NTU), efektivitas berkisar antara 92,4% hingga 93,3%. Sedangkan pada kekeruhan tinggi (300NTU), efektifitas berkisar antara 97,87% hingga 98,47%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2007/508/050702909 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 13 Nov 2007 00:00 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 06:29 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138745 |
Preview |
Text
050702909.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |