SaptonugrohoSumAdiRiptanto, (2007) Optimasi Dimensi Awal Pelat pada Proses Pembengkokan Bentuk Jogged Flange dengan Simulasi Tiga Dimensi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Salah satu permasalahan utama dalam proses pembentukan logam adalah terjadinya perubahan dimensi pada hasil akhir pembentukan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Selain karakteristik fisik material, ada beberapa faktor lain yang juga berpengaruh terhadap hasil akhir pembentukan, antara lain ketebalan pelat, radius bending , dimensi awal pelat, parameter proses, dan design tool yang digunakan. Dalam mendesain dimensi awal material maupun setting tool untuk mendapatkan hasil akhir yang sempurna, masih sering dilakukan prosedur coba-coba, sehingga banyak digunakan bantuan simulasi komputer, sebagai prediksi proses untuk lebih menghemat waktu analisa. Diantara beberapa faktor tersebut, yang paling mudah dan sangat berperan terhadap perubahan dimensi adalah dimensi awal material. Metode penelitian yang digunakan pada skripsi ini adalah metode eksperimental semu, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan sebagai acuan maupun perkiraan dalam melaksanakan eksperimen secara nyata, dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dimensi awal bahan baku pelat terhadap kerataan ketinggian hasil produk akhir pada sisi flange yang terjadi pada proses bending bentuk jogged flange . Dilakukan flanging / wiping die pada sisi flange dengan divariasikannya radius kedua belokan pada sisi flange , antara 5 mm sampai dengan 15 mm. Kemudian dilakukan analisis pengaruh dimensi awal pelat terhadap ketidakrataan ketinggian yang terjadi pada sisi flange. Dari hasil pengujian pada belokan pertama didapatkan nilai ketidakrataan ketinggian minimum dicapai oleh radius R 1 = 15 mm dengan radius pada belokan 2 (R 2 ) = 6 mm dan ketidakrataan ketinggian maksimum dicapai oleh radius R 1 = 5 mm dengan radius pada belokan 2 (R 2 ) = 12 mm. Sedangkan hasil pengujian pada belokan kedua, nilai ketidakrataan ketinggian minimum dicapai oleh radius R 2 = 15 mm dengan radius pada belokan 1 (R 1 ) = 10 mm dan ketidakrataan ketinggian maksimum dicapai oleh radius R 2 = 5 mm dengan radius pada belokan 1 (R 1 ) = 14 mm.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2007/505/050702906 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 15 Nov 2007 00:00 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 06:27 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138742 |
Preview |
Text
050702906.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |