LaluReshaAditya (2007) Pengaruh variasi prosentase luas tulangan lapangan yang diteruskan ke tumpuan terhadap lebar retak balok beton bertulang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada struktur beton bertulang, untuk menjamin tercapainya lekatan kuat antara baja dan beton adalah dengan memperhitungkan efek penambatan atau penjangkaran ujung-ujung batang tulang baja dalam beton agar kapasitas daya dukung balok tidak akan terganggu. Dalam SNI 03-2847-202 pasal 14.11 ayat (1) bahwa untuk penyaluran tulangan momen positif paling sedikit sepertiga dari tulangan momen positif tersebut pada komponen struktur sederhana dan seperempat dari tulangan momen positif tersebut pada komponene struktur terus menerus harus diteruskan hingga ke dalam tumpuan. Ditemukan juga bahwa pada balok, tulangan tersebut harus diteruskan ke dalam tumpuan paling sedikit sejauh 150 mm”. Dengan kata lain bahwa pada tulangan momen positif atau pada lapangan minimal harus diteruskan sepertiga atau sekitar 30 % dari tulangan total di lapangan ke tumpuan. Syarat batas diatas untuk mengatasi akibat dari redistribusi tegangan setelah terjadinya retak-retak miring disekitar tumpuan yang ekivalen dengan pergeseran bidang momen nominal. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis keruntuhan balok akibat adanya variasi prosentase tulangan lapangan yang masuk ke tumpuan, untuk mengetahui kapasitas balok terhadap beban vertical pada waktu mencapai lebar retak ijin, mengetahui pengaruh variasi prosentase tulangan lapangan yang diteruskan ke tumpuan terhadap lebar retak balok. Penelitian dilakukan menggunkan balok uji berukuran 20 x 25 x 140 cm dengan tumpuan sendi-roll dan dengan memberikan dua beban terputus vertical yang sama besar pada balok uji. Luas tulangan tumpuan yang masuk ke lapangan divariasikan sebesar 15.3%, 22%, 30,4%, 41.8% dan 50%. Balok uji direncanakan mengalami keruntuhan lentur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis keruntuhan yang terjadi adalah keruntuhan lentur geser sedangkan terjadi peningkatan lebar retak, pada saat balok mengalami keruntuhan baik dengan penambahan maupun pengurangan prosentase luas tulangan lapangan yang diteruskan ke tumpuan terhadap prosentase luas tulangan 30,4 %. Prosentase 30,4% juga mencapai retak ijin lebih lama daripada prosentase lainnya. Sehingga dapat dikatakan, kapasitas dukung beban pada saat mencapai Wijn = 0,3 mm pada prosentase 30,4% lebih tinggi daripada prosentase lainnya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2007/455/050702617 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 01 Oct 2007 00:00 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 05:05 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138691 |
Preview |
Text
050702617.pdf Download (8MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |