Syaifullah (2007) Pengaruh Variasi Penggunaan Agregat Halus Dari Kabupaten Karangasem-Bali Sebagai Pengganti Agregat Halus Terhadap Batas Runtuh Pada Balok Beton Bertulang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Beton adalah bahan-bahan yang sangat luas digunakan untuk sistem-sistem kontruksi, seperti gedung-gedung bertingkat tinggi, jembatan dan pondasi. Hal ini dikarenakan sifatnya yang kuat dan tahan lama, sehingga menyebabkan pemakaian beton sebagai salah satu material kontruksi yaitu dari segi mutu beton itu sendiri dituntut peningkatannya. Untuk mencapai kuat tekan beton yang tinggi maka perlu dipahami karakteristik dari bahan penyusunnya dimana salah satu bahan penyusunnya adalah agregat, dimana kandungan agregat beton berkisar 60-70% dari berat campuran beton. Walaupun fungsinya hanya sebagai pengisi, tetapi karena komposisinya yang cukup besar, agregat inipun menjadi penting karena mempengaruhi nilai kuat tekan beton itu sendiri. Melihat sifat beton diatas, bila suatu beton tersebut tidak mampu lagi menerima gaya yang diberikan maka akan terjadi retak-retak yang makin lama makin dalam, sampai pada suatu ketika elemen beton tersebut akan pecah atau runtuh. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan balok saat mencapai batas runtuh akibat dari variasi penggunaan agregat halus dari Kabupaten Karangasem, Bali. Benda uji balok yang digunakan adalah balok persegi dengan ukuran 12 x 18 x 140 cm. 3 balok tanpa campuran agregat halus dari Kabupaten Karangasem, Bali sebagai balok kontrol, 12 balok dengan penggunaan agregat halus dari Kabupaten Karangasem, Bali yang bervariasi. Jumlah benda uji tiap variasi masing-masing 3 buah. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan penambahan beban secara bertahap. Adapun dalam pengujian ini pengambilan data dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat hasil P u akibat variasi penggunaan agregat halus dari Kabupaten Karangasem, Bali sampai beton mengalami keruntuhan. Secara teoritis penambahan pasir Karangasem sebesar 25%, 50%, 75% dan 100% terjadi penurunan kapasitas dukung beban maksimum masing-masing sebesar 10,762% ; 9.77% ; 10,113% dan 9.413% dari pembebanan balok kontrol. Dari hasil uji laboratorium, penambahan porsentase pasir Karangasem pada umumnya mengalami penurunan dan peningkatan kapasitas dukung beban maksimum. Pada balok dengan porsentase penggunaan pasir karangasem sebesar 25% mengalami penurunan kapasitas dukung beban maksimum sebesar -9.287 %. Kapasitas dukung beban maksimum dengan prosentase penggunaan pasir karangasem sebesar 50% mengalami penurunan -9.6832% dari balok kontrolnya. Sedangkan pada Balok dengan porsentase penggunaan pasir karangasem sebesar 75% mengalami peningkatan 1.976%, pada balok dengan porsentase penggunaan pasir karangasem sebesar 100% mengalami peningkatan 20.158 %.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2007/43/050700553 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 22 Nov 2008 10:53 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 03:27 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138665 |
Preview |
Text
050700553.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |