KartiniDiahAyuPalupi (2007) Perancangan alat penjernih air rumah tangga menggunakan media filter arang aktif, zeolit dan pasir silika untuk mengurangi kadar besi (Fe) dan mangan (mn). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Untuk dapat digunakan masyarakat, air harus memenuhi standar kesehatan yang baik. Keberadaan air terutama bagi manusia harys tersedia dalam jumlah (kuantitas) yang cukup serta memenuhi persyaratan fisik, kimia dan biologis (kualitas) yang baik. Penduduk di Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, tepatnya di jalan Terusan Sigura-gura V/5C tidak dapat secara langsung mengkonsumsi air dikarenakan kualitas air yang rendah (air keruh, berbau logam dan terdapat endapan berwarna kekuningan). Dari hasil uji laboratorium pada sampel awal air di lokasi studi, dapat diketahui bahwa pada air tersebut terdapat kandungan logam besi (Fe) dan mangan (Mn) yang melebihi standar baku mutu air terutama ketika musim kemarau. Nilai yang diperoleh dari hasil pengujian sampel awal air didapatkan bahwa kandungan logam besi (Fe) sebesar 0,68 mg/L (musim kemarau) dan 0,25 mg/L (musim hujan) sedangkan untuk mangan (Mn) sebesar 3,56 mg/L (musim hujan). Standar baku mutu air menurut PP No. 907 Tahun 2002 bahwa batas maksimal yang diperbolehkan untuk besi (Fe) adalah 0,3 mg/L dan mangan (Mn) adalah 0,1 mg/L. selain itu, terdapat beberapa parameter standar baku mutu air yang juga tidak memenuhi persyaratan air untuk konsumsi rumah tangga yaitu warna, bau, kekeruhan dan pH. Dengan melihat kondisi kualitas air di lokasi tudi maka diperlukan perancangan alat penjernih air rumah tangga yang sederhana dan mudah dioperasikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas air tanah di daerah studi, besar debit yang dapat dihasilkan dari alat penjernih, pemilihan alternatif terbaik dari variasi letak media penyaring antara model I (arang aktif-zeolit-pasir silika) dengan model II (arang aktif-pasir silika-zeolit), mengetahui kemampuan media filter untuk mengurangi nilai besi (Fe) dan mangan (Mn) serta parameter lain seperti derajat keasaman (pH), kekeruhan, Dissolved Oxygen (DO), warna dan bau dan mengetahui jumlah biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan alat penjernih air, pembelian media filter dan pengujian air. Debit yang dihasilkan oleh alat penjernih air sebesar 38,7 lt/jam (model I) dan 37,8 lt/jam (model II). Perubahan air secara fisik dapat terlihat setelah proses penjernihan, air yang dihasilkan menjadi jernih, tidak berbau dan terjadi peningkatan kualitas pada air. pH menjadi 6,90-6,66 (model I) dan 7,03-6,72 (model II), kekeruhan menjadi 0,80-0 mg/L (model I), Dissolved Oxygen (DO) menjadi 7,10-9,82 mg/L (model I) dan 8,07-9,40 mg/L (model II), besi (Fe) menjadi 0,25-0 mg/L (model I) dan 0 mg/L (model II). Sedangkan untuk mangan (Mn) hasil yang diperoleh dari kedua model masih belum memenuhi standar baku mutu air, sehingga perlu ditambahkan proses aerasi untuk memperpanjang waktu kontak air dengan udara. Dari hasil penambahan aerasi nilai mangan pada kedua model adalah 0-1,43 mg/L dengan pengambilan air sebaiknya dilakukan setelah perlakuan aerasi selama 60 menit. Dari hasil uji Laboratorium dan besar debit yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga dalam satu hari maka susunan model II (arang aktif-pasir-silika-zeolit) adalah susunan alternatif terbaik.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FT/2007/250/050701614 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
| Depositing User: | Endang Susworini |
| Date Deposited: | 10 Jul 2007 00:00 |
| Last Modified: | 22 Oct 2021 02:50 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138616 |
Preview |
Text
Isi.pdf Download (5MB) | Preview |
Preview |
Text
Daftar_isi_dan_pustaka.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |