AhmadHusniMubarrok, (2007) Pengaruh Penekanan dan Fraksi Berat Serbuk Titanium Dioksida(TiO2) pada Metal Matrik Aluminium Terhadap Kekuatan Mekanik Hasil Proses Sintering. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Komposit Material Logam ( Metal Matrix Composites), yang merupakan salah satu bagian dari komposit, merupkan hasil inovasi material teknik yang dibuat dengan cara mencampurkan secara makro dari dua jenis material atau lebih. Komposit material logam memiliki dua material penyusun utama yaitu matrik dan filler. Proses produksi MMCs dilakukan dengan metode metalurgi serbuk. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa karena aluminium mempunyai titik lebur 660 0C dan titanium mempunyai titik lebur 1668 0C maka menyatukannya dengan cara biasa sangat sulit (pengecoran), oleh sebab itu untuk menyatukan kedua unsur tersebut digunakan metode powder metallurgy (metalurgi serbuk). Keuntungan penggunaan metalurgi serbuk adalah proses pembuatan komponen relatif lebih murah, produk yang dihasilkan dapat langsung digunakan tanpa perlu proses permesinan dan dapat diproduksi dalam skala kecil maupun masal. Material yang digunakan untuk pembuatan AMCs (merupakan salah satu jenis dari MMCs) yaitu paduan Aluminium sebagai matriksnya dan TiO2 sebagai penguat. Dalam skripsi ini menggunakan metode eksperimental nyata, yang bertujuan untuk menyelidiki kekerasan dan kekuatan bending AMCs dari hasil proses Powder Metallurgy Process. Penekanan Sintering yang digunakan adalah 350 bar dan 400 bar, dan fraksi berat TiO2 sebesar 0%, 2%, 4%, 6% dan 8% berfungsi sebagai variabel bebas. Sedangkan untuk variabel terikatnya adalah kekerasan dan kekuatan bending AMCs, dan untuk parameter kendali adalah temperatur sebesar 5000C, waktu Sintering selama 30 menit. Kemudian data yang diperoleh tersebut diolah menggunakan analisis statistik dan analisis regresi untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh fraksi berat dan penekana Sintering terhadap kekerasan dan kekuatan bending AMCs dengan penguat TiO2. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa dengan penekanan 400 bar, kekerasan rata-rata terbesar yaitu 45,667 BHN pada fraksi berat 4%, sedangkan kekerasan rata-rata terkecil sebesar 38,7 BHN pada fraksi berat 0%. Sedangkan dengan penekanan 350 bar kekerasan rata-rata terbesar yaitu 42,4 BHN pada fraksi berat 4%, sedangkan kekerasan rata-rata terkecil sebesar 36,833 BHN pada fraksi berat 8%. Untuk pengujian bending dengan penekanan 400 bar, kekuatan bending rata-rata terbesar yaitu 50,796 N/mm2 pada fraksi berat 4%, sedangkan kekuatan bending rata-rata terkecil sebesar 34,877 N/mm2 pada fraksi berat 0%. Sedangkan dengan penekanan 350 bar kekuatan bending rata-rata terbesar yaitu 46,596 N/mm2 pada fraksi berat 4%, sedangkan kekuatan bending rata-rata terkecil sebesar 26,507 N/mm2 pada fraksi berat 8%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2007/237/050701583 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 02 Jul 2007 00:00 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 02:38 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138603 |
Preview |
Text
050701583.pdf Download (9MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |