Penggunaan Pupuk Organik Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Usahatani Padi Di Desa Sumber Ngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang

Gunawan, Debby Permatasari (2018) Penggunaan Pupuk Organik Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Usahatani Padi Di Desa Sumber Ngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu kebutuhan pangan yang utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia adalah beras. Ketergantungan masyarakat Indonesia akan beras selalu meningkat setiap tahunnya, hal ini terjadi karena peningkatan jumlah penduduk. Berdasarkan data BPS (2017) pada tahun 2010 hingga tahun 2015 laju pertumbuhan penduduk Indonesia mengalami peningkatan sebesar 1.38% setiap tahunnya dan kebutuhan pangan menurut data hasil dari Survei Sosial Ekonomi Nasional oleh BPS (2017) mengemukakan bahwa rata-rata konsumsi padi pada tahun 2014 sebanyak 1,626 kg perkapita perminggu dan rata-rata konsumsi padi pada tahun 2015 meningkat menjadi 1,631 kg perkapita perminggu. Data dari BPS (2017) produksi padi tingkat provinsi paling tertinggi yaitu di Jawa Timur, kemudian Jawa Barat dan Jawa Tengah. Salah satu penghasil beras di Jawa Timur adalah Desa Sumber Ngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Desa Sumber Ngepoh merupakan desa tempat pengembangan dan peningkatan produksi hasil panen padi melalui penggunaan pupuk dari bahan organik sebagai input usahataninya. Beberapa petani yang memiliki ternak dapat memanfaatkan kotoran hewan untuk diolah sebagai bahan input pupuk organik sehingga petani yang memiliki ternak tidak perlu membeli pupuk organik sedangkan bagi petani yang tidak memiliki ternak dapat dengan mudah mendapatkan pupuk organik di petani ataupun peternak dengan harga yang rendah, sehingga hal tersebut dapat menekan biaya dan meningkatkan pendapatan usahatani padi. Akan tetapi masih terdapat beberapa petani di Desa Sumber Ngepoh yang masih menggantungkan pupuk anorganik sebagai input usahataninya. Berdasarkan penjelasan tersebut, dirasa perlu dilakukannya penelitian, secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Sejauh Mana Penggunaan Pupuk Organik Dapat Meningkatkan Pendapatan Petani”. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan penggunaan pupuk, (2) Menganalisis tingkat pendapatan usahatani padi, (3) Menganalisis tingkat pendapatan usahatani padi yang menggunakan pupuk organik dan yang tidak menggunakan pupuk organik, (4) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani padi, (5) Menganalisis pengaruh penggunaan jenis pupuk terhadap pendapatan usahatani padi. Penelitian ini dilakukan di Desa Sumber Ngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi penelitian ini dipilih secara purposive dengan pertimbangan Desa Sumber Ngepoh merupakan daerah yang sejak tahun 1998 telah melakukan penerapan usahatani padi sawah dengan menggunakan pupuk organik, dan masih terdapat beberapa petani yang tidak menggunakan pupuk organik, dengan demikian diharapkan dapat menjawab permasalahan yang diteliti. Pengumpulan data di lapang dilaksanakan pada Mei – Juni tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode Cluster Sampling, masingmasing kelompok diambil sampel dengan metode Stratified Random Sampling,ii dengan tiga strata lahan yaitu lahan sempit, sedang, dan luas. Jumlah responden yang digunakan yaitu 43 petani. Untuk menjawab tujuan penelitian digunakan metode analisis sebagai berikut: (1) Deskripsi penggunaan pupuk di daerah penelitian dianalisis dengan cara mendeskripsikan distribusi responden menurut penggunaan pupuk, (2) Rata-rata tingkat pendapatan usahatani padi dianilisis dengan cara membandingkan rata-rata tingkat pendapatan usahatani padi di daerah penelitian dengan rata-rata tingkat pendapatan padi di daerah penelitian terdahulu menggunakan uji beda 2 rata-rata (3) Rata-rata pendapatan usahatani padi pengguna pupuk dianalisis dengan cara membandingkan rata-rata pendapatan usahatani padi yang menggunakan pupuk organik, pupuk semi organik dan pupuk anorganik, kemudian perbedaannya di uji dengan uji 3 beda rata-rata (4) Variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan usahatani padi dianalisis menggunakan regresi linier berganda (5) Pengaruh penggunaan jenis pupuk dianilisis menggunakan regresi linier berganda dengan variabel dummy sebagai jenis pupuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sebagian besar petani di daerah penelitian menggunakan jenis pupuk semi organik karena penggunaan pupuk semi organik maupun anorganik dianggap lebih praktis daripada pupuk organik. (2) Rata-rata tingkat pendapatan usahatani padi di daerah penelitian tergolong lebih rendah dari rata-rata tingkat pendapatan usahatani padi pada penelitian terdahulu. Rata-rata pendapatan pada penelitian terdahulu tahun 2015 di Pasuruan dan Sragen serta 2016 di Tulungagung dan Blora sebesar Rp. 17.304.797, sedangkan rata-rata pendapatan usahatani padi di daerah penelitian sebesar Rp. 16.029.261. (3) Di daerah penelitian rata-rata pendapatan usahatani padi pengguna jenis pupuk organik Rp. 17.811.726 lebih tinggi dibandingkan pengguna pupuk semi organik Rp. 14.942.633 dan pengguna pupuk anorganik Rp. 13.610.524. (4) Variabel jumlah produksi, biaya pupuk dan upah tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap pendapatan, sedangkan variabel biaya benih dan harga jual tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani karena memiliki nilai yang tidak bervariasi. (5) Di daerah penelitian, pendapatan petani yang menggunakan pupuk organik lebih tinggi dibandingkan petani yang menggunakan pupuk semi organik dan anorganik.. Atas dasar hasil analisis, dirumuskan saran-saran sebagai berikut: (1) Peningkatan pendapatan usahatani padi dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik sebagai input usahatani karena penggunaan pupuk organik dapat menekan biaya yang dikeluarkan oleh petani selain itu harga jual padi organik lebih tinggi daripada padi semi organik dan padi anorganik, dan (2) Diperlukannya penelitian lebih lanjut mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan yang tidak termasuk ke dalam variabel dalam penelitian ini.

English Abstract

One of the main food needs for most Indonesian people is rice. Indonesia's dependence on rice always increases every year, it is caused by the increasing of Indonesia’s population. Based on BPS data (2017) from 2010 to 2015, Indonesia's population growth rate increased by 1.38% every year and food needs according to data from the result of National Socio-Economic Survey by BPS (2017) suggests that the average rice consumption in 2014 is 1,626 kg per capita per week and average rice consumption in 2015 increased to 1,631 kg per capita per week. East Java is the highest of paddy production at provincial level, then West Java and Central Java (BPS, 2017). One of the rice producers in East Java is Sumber Ngepoh Village, Lawang District, Malang Regency. Sumber Ngepoh Village is a place of paddy production development and improvement through the use of organic fertilizer as farming input. Some farmers who have livestock can use animal waste to be processed as organic fertilizer inputs so that farmers who have livestock do not need to buy organic fertilizer while farmers who do not have livestock can easily get organic fertilizers at farmers or breeders at a low price, so it can reduce costs and increase the paddy farming income. However, there are still some farmers in Sumber Ngepoh Village who still depend on inorganic fertilizer as farming input. Based on the explanation, it is important to do this research, the main problem in this research is "How Extent Does The Organic Fertilizer Use Can Increase The Farmers Income". This research objectives to (1) Describe the fertilizer use, (2) Analyze the income level of paddy farming, (3) Analyze the income level of paddy farming that use organic fertilizer and do not use organic fertilizer, (4) Analyze the factors that affect the paddy farming income, (5) Analyze the influences of the use of fertilizer type to the paddy farming income. This research had been done in Sumber Ngepoh Village, Lawang District, Malang Regency, East Java Province. This research location was chosen purposively with the consideration of Sumber Ngepoh Village is an area that since 1998 has done the application of paddy farming by using organic fertilizer, and there are still some farmers who do not use organic fertilizer, so it expected can answer this research problem. Data has been collected on May - June 2017. This research used Cluster Sampling method, each group sample was taken by Stratified Random Sampling method, with three strata of paddy land area that consist of narrow, medium, and wide. The number of respondents is 43 farmers. To answer this research objectives, the following analysis methods are used: (1) The description of fertilizer use in the research location is analyzed by describing the distribution of respondents according to the fertilizer use, (2) Theiv average of paddy production income is analyzed by comparing the average of paddy income level in the research location with the average paddy income level in the last research location using the average 2 difference test (3) The average income of fertilizer user in paddy farming was analyzed by comparing the average income of paddy farming that use organic fertilizer, semi-organic fertilizer and inorganic fertilizer, than the difference was tested with the average 3 difference test (4) Variables that affect the paddy farming income were analyzed by using multiple linier regression (5) The influences of the use of the fertilizer type was analized by using multiple linear regression with dummy variable as the fertilizer type. This research results showed that (1) Most farmers in the research location use semi-organic fertilizer because the use of semi-organic or inorganic fertilizer is considered more practical than organic fertilizer. (2) The average income level of paddy farming in the research location is lower than the average income level of paddy farming in the last research. Average income in last research on 2015 in Pasuruan and Sragen and 2016 in Tulungagung and Blora as much as Rp. 17.304.797, while the average income of paddy farming in the research location is Rp. 16.029.261. (3) In the research location the average income of paddy farming of organic fertilizer users as much as Rp. 17,811,726 higher than the user of semiorganic fertilizer as much as Rp. 14.942.633 and inorganic fertilizer users as much as Rp. 13.610.524. (4) Variable of production amount, fertilizer cost and labor wage have significant affect to income, while variable of seed cost and selling price have no significant affect to farming income because they have not varied value. (5) In the research location, the income of farmers who use organic fertilizer is higher than farmers who use semi-organic and inorganic fertilizers. Based on the analysis results, the following suggestions are formulated: (1) Increasing paddy farming income can be done by using organic fertilizer as farming input because organic fertilizer use can reduce the cost incurred by farmers besides organic paddy price is higher than semi organic and inorganic paddy, and (2) Further research is needed that analyze the influences of seed costs by categorizing the subsidized and non-subsidized seeds to the income level.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/401/051807645
Uncontrolled Keywords: Pupuk Organik, Pendapatan, Usahatani
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.8 Fertilizers, soil conditioners, growth regulators > 631.86 Organic fertilizers
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 29 Nov 2018 03:07
Last Modified: 19 Oct 2021 04:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13860
[thumbnail of DEBBY PERMATASARI GUNAWAN.pdf]
Preview
Text
DEBBY PERMATASARI GUNAWAN.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item