Studi Perbaikan Sungai Skamto dan Sungai Tami untuk Pengendalian Banjir Distrik Arso Kabupaten Keerom Papua.

Pratiwi, Meindahlia (2007) Studi Perbaikan Sungai Skamto dan Sungai Tami untuk Pengendalian Banjir Distrik Arso Kabupaten Keerom Papua. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Luas perairan Segara Anakan di Kabupate n Cilacap Propinsi Jawa Tengah dari tahun ke tahun mengalami pengurangan akibat tingginya sedimentasi yang berasal dari sungai-sungai yang bermuara ke Segara Anakan salah satunya adalah Sungai Cimeneng. Besarnya sedimen yang dibawa oleh sungai Cimeneng disebabkan oleh erosi lahan yang terjadi di bagian hulu Sungai Cimeneng (salah satunya Sungai Cihaur). Daerah aliran sungai Cihaur, yang terletak pada pe rbatasan Kabupaten C ilacap dan Banyumas Propinsi Jawa Tengah, merupakan salah satu anak sungai Cimeneng di bagian hulu yang memberikan kontribusi sedimen yang re latif cukup besar terhadap terjadinya pendangkalan di Segara Anakan. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya perbaikan serta langkah-langkah pencegahan agar erosi dan se dimentasi di daerah aliran sungai Cihaur dapat diminimalkan, salah satunya dengan mela kukan kajian terhadap laju erosi sebagai dasar dalam melakukan usaha-usaha konservasi di Sungai Cihaur (sebagai salah satu sumber pemasok sedimen). Pada kajian studi ini, perhitungan laju erosi menggunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE) dengan bantuan Sistem Informas i Geografis (SIG). Dari hasil perhitungan akan didapatkan tingkat kekritisan lahan, ke las kemampuan lahan, dan arahan fungsi kawasan. Selanjutnya usaha re habilitasi lahan dan konservasi tanah serta usulan penggunaan lahan baru guna mengura ngi laju erosi akan didasarkan pada masing-masing kelas kemampuan lahan dan arahan fungsi kawasan. Sesuai dengan hasil analisa, diketahui bahwa erosi total yang terjadi di Sub DAS Cihaur sebesar 1.409.776,692 ton/th (setar a dengan 20,753 mm/th). Analisa tingkat kekritisan lahan menunjukkan bahwa dengan penggunaan lahan yang ada luas lahan yang tergolong kritis dan sangat kritis mencapai empat puluh persen (38,33%) dari total luas wilayah Sub DAS Cihaur. Hasil an alisa kemampuan lahan menunjukkan bahwa sebagian besar lahan pada Sub DAS Cihaur be rada pada kelas II, kelas IV dan kelas VI dan sedikit yang berada pada kelas III dan V. Dengan demikian, lebih dari 50% wilayah Sub DAS Cihaur (total luas lahan kelas II, IV, dan VI) masih dapat dimanfaatkan untuk usaha pertanian, tentunya dengan melakukan tindakan konservasi tanah yang tepat. Sedangkan berdasarkan fungsi kawasan sebagi an besar lahan pada Sub DAS Cihaur masih dapat dimanfaatkan sebagai kawasa n budidaya tanaman tahunan (52,33%) dan sedikit yang dapat dimanfaatkan kawasan budidaya tanaman semusim (13,02%). Sesuai dengan hasil simulasi penggunaan lahan dan tindakan konservasi, laju erosi setelah adanya arahan penggunaan lahan baru dapat menurunkan laju erosi sebesar 33,48% dari laju erosi semula

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2007/198/050701254
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 29 Jun 2007 00:00
Last Modified: 28 Dec 2021 01:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138578
[thumbnail of naskah_utama.pdf]
Preview
Text
naskah_utama.pdf

Download (5MB) | Preview
[thumbnail of Pelengkap.pdf]
Preview
Text
Pelengkap.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item